Damariotimes. Batik merupakan seni rupa tradisional yang dibuat di atas selembar kain, dan berfungsi sebagai busana. Batik merupakan kekayaan bangsa Indonesia, dari pada itu. Batik yang indah tersebut diciptakan dengan berbagai teknik, salah satunya adalah dengan teknik cap. Teknik ini telah menjadi bagian dari perkembangan batik yang telah berabad-abad di Jawa.
Dr. Ike Ratnawati, M.Pd. sedang menjelaskan perihal Batik Cap pada para peserta di Desa Jatirejoyoso (Foto ist.) |
Asal Usul Batik
Cap
Asal usul batik dengan teknik
cap: batik cap adalah salah satu teknik membatik yang menggunakan cap, semula
dilakukan dengan bahan kayu, kemudian berkembang hingga kini dengan logam
tembaga untuk mencetak pola pada kain. Sejarah batik cap di Jawa dapat
ditelusuri dari kerajaan Mataram pada abad XVIII. Batik cap digunakan sebagai
simbol status sosial dan lambing kekuasaan. Batik cap juga digunakan pada upacara
adat, pernikahan, dan acara penting yang lain.
Perkembangan dan inovasi batik
cap. Seiring dengan perkembangan zaman, batik cap terus berkembang dan
mengalami inovasi di Jawa. Oleh para pengrajin batik cap banyak hal yang
dilakukan, utamanya alat dan teknik yang digunakan untuk menciptakan desain
hingga mencapai kerumitan tertentu. Mereka menggunakan cap dengan motif
tradisional seperti motif parang, kawung, dan truntum, serta mendesain
pola-pola baru yang lebih inovatif. Batik cap di Jawa terkenal dengan
warna-warna cerah dan pola yang kompleks.
Fungsi batik cap dalam budaya
jawa sangat penting, yaitu untuk busana sehari-hari, batik cap juga digunakan
dalam upacara adat, atau acara-acara yang penting lainnya. Bahkan dapat juga
digunakan untuk mengekspresikan status sosial.
Perlindungan dan pelestarian. Dalam
beberapa waktu, kesadaran akan pentingnnya pelestarian batik cap sebagai
warisan budaya, banyak upaya yang telah dilakukan untuk melakukan perlindungan
dan mempromosikan seni batik cap. Pemerintah Indonesia, bersama dengan berbagai
organisasi budaya, meluncurkan berbagai program untuk melatih generasi muda
dalam teknik batik cap. Serta mempromosikan untuk bangga menggunakan batik cap
pada waktu-waktu yang penting. Hal ini dilakukan oleh tim pengabdian
Universitas Negeri Malang, yaitu mengembangkan batik cap di desa Jatirejoyoso
Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Tentunya program ini sangat di dukung oleh
Kepala Desa, dan juga ibu-ibu penggerak PKK. Mereka mulai mengembangkan teknik
terampil membatik cap dengan pola Wayang Topeng Malang. Sebuah seni pertunjukan
yang sangat khas di Malang raya.
Reporter : H.
Gumelar
Editor : Muhammad ‘Afaf Hasyimy
Artikel ini sangat membantu saya dalam mengenali batik dengan tekhnik cap, dan bagaimana perkembangannya hingga saat ini.
BalasHapus