Damariotimes. Malang, 11 Juni
2023. Nama almarhum Chattam AR. Tentunya sudah tidak asing lagi di kalangan
semiman Jawa Timur, khususnya di Malang. Populartitasnya di dunia seni
pertunjukan ludruk sudah malang-melintang dari tobong -ke tobong. Bahkan
ide-ide kreatifnya juga menghiasi blantika perkembangan koreografi tradisi di
Malang.
Popularitas Chattam AR.
Setelah
menyelesaikan studi praktis di Padepokan Seni Bagong Kussudiaradjo Yogyakarta
tahun 1979. Sebagai cantrik teladan Angkatan pertama. Langkah progresi, Chattam
AR. Terus melejit. Bahkan menjadi penatar keliling topeng di Malang Raya. Karya
yang monumental adalah rekonstruksi tari Beskalan yang sempat ditampilkan pada
musyawarah Dewan Kesenian Se-Indonesia di Ujung Pandang (Makassar) tahun 1979.
Berikutnya menciptakan tari kreasi khas malang, seperti Branjang, Gading Alit,
Kebar Malang, Senggot Tengger, dan beberapa sendratari yang ditampilkan di
Surabaya dan Jakarta.
Setelah
beliau wafat, sanggar tari Swastika yang pernah didirikan untuk proses kreatif
benar-benar tidak aktif, hal ini karena Suciami, istri Chattam AR. sebagai ibu
rumah tangga tidak lagi dapat melanjutkan mengelola, demikian juga putranya
semata wayang yang tidak aktif di dunia seni. Karena profesinya sebagai
arsitektur. Janda almarhum Chattam AR., tinggal di Jl. Gading 14.a. Malang.
Janda Almarhum Chattam AR., diamputasi
Singkat
kata, kondisi yang dialami janda almarhum Chattam AR., mungkin juga banyak
terjadi pada seniman-seniman yang lain. Di masa tua, atau bahkan meninggal
dunia, populartitasnya di dunia seni tradisi tidak dapat mendukung kehidupan
keluarganya. Karena tidak mendapatkan santunan dari pihak-pihak tertentu.
Penyakit diabet yang diderita oleh janda almarhum Chattam AR., hingga merelakan
untuk mengamputasi kaki kanannya, tiga minggu yang lalu setelah berita ini
diturunkan. Berita itu beredar dibeberapa sosial media seniman tari di Malang.
Tentunya kondisi ini memperihatinkan. Perjuangan
mendampingi suaminya dalam melestarikan kesenian tradisional selama puluhan
tahun. Tapi ketika ditinggal meninggal suaminya, semuanya seperti tidak ada
bekas yang dapat disandari. Bahkan kehidupannya relatif sangat sederhana
bersama putranya semata wayang (Rht.).
Mbahh 🫶🏼
BalasHapus