Ikat Kepala Tradisional Nusantara

        Damariotimes. Ikat kepala tradisional bagi masyarakat nusantara merupakan representasi simbol, baik simbol yang konotasi kosmologis, sosiologis maupun relegiusitas. Ikat kepala tidak hanya berperan secara ergonomis sebagaimana dalam komunitas masyarakat modern atau masyarakat Barat, tetapi menjadi bagian dari struktur kebudayaan secara umum.
Penutup kepala laki-laki Jawa dalam buku The History of Java (Thomas Stamford Raffles)
        Ikat kepala menjadi petanda status sosial, orientasi ideologis, hingga afiliasi kecenderungan pilihan religiusitas. Bagi masyarakat Nusantara, kepala merupakan bagian tubuh yang sangat hormati. Penghormatan terhadap kepala di orang-orang Nusantara menjadi representasi penghormatan terhadap dzat yang tertinggi. Pada catatan China Kuna (Ma Huan) juga disebutkan tentang kedudukan kepala bagi masyarakat Jawa Kuno, sebagai bagian tubuh yang paling dihormati. Penghormatan itu tampak pada pemberian ornament pada kepala, termasuk di dalamnya pemberian ornamen pada tutup kepala.
        Model dan ornamentasi pada tutup kepala tradisional menunjukkan relasi antara fungsi simbolis dengan fungsi profan pada kebudayaan nusantara. Tutup kepala tidak berperan sebagai media perlindungan fisik, tetapi sebagai media perlindungan spiritual, fenomena yang tampak pada mahkota raja hingga iket atau udheng di Jawa.
        Model mahkota raja menjadi representasi spiritual yang memiliki konektivitas dengan pemahaman tentang makrokosmos secara umum. Pada level iket atau udheng Jawa, fungsi spiritual itu tampak pada model ikatan yang digunakan. Setiap pola ikatan yang dilakukan, dapat ditarik pemaknaannya dalam relasi spiritualitas, sehingga pola-pola ikatan tersebut tidak dapat dengan mudah diubah atau diganti. Pengubahan pada pola ikatan akan mengubah pemaknaannya.  Konsep ini yang pada gilirannya menjadi penanda identitas kelokalan, karena identitas pada kebudayan Nusantara itu merupakan simbol-simbol yang diwujudkan dan ditampakkan secara visual.
 
 
 
Narasumber pemerhati budaya : Dr. Rudi Irawanto, M.Sn.
Editor : R. Hidajat

1 komentar untuk "Ikat Kepala Tradisional Nusantara"

  1. Ikat kepala di Nusantara bukan sekadar aksesori, tapi simbol status dan spiritualitas yang menunjukkan penghormatan mendalam terhadap kepala sebagai bagian tubuh yang paling dihormati.

    BalasHapus