Damariotimes.
Pasar tumpah Kebalen Kota Malang. Pasar tumpah ini tergelar mulai dari perempatan
Klenteng, hingga ke perempatan cukam, yaitu sepanjang Jl. Zainal Zakse. Pasar
tumpah ini merupakan tempat transaksi bahan makan untuk menyuplai kebutuhan
makanan olahan masyarakat di Malang bagian tengah.
Pasar ini mulai aktif pukul 02.00 WIB dini hari.
Para pedagang menggunakan lapak-lapak darurat yang terbuat dari kayu, dan ada
juga pedagang yang datang dengan membawa kendaraan bermotor, atau kolektif naik
mobil bak terbuka. Para pedagang terdiri dari laki-laki dan wanita. Hampir 90%
lebih pedagang dan pembeli wanita mengenakan penutup kepala berbahan kain yang
sebut hijab. Sementara untuk laki-laki menggunakan penutup kepala yang
bervariasi. Setiap lima orang laki-laki yang berkerumun, 3 diantara mereka
menggunakan topi peci dari kain, 2 orang diantara mereka ada yang berpeci
hitam, atau tidak menggunakan.
Fungsi topi
untuk laki-laki pada umumnya tampak untuk menahan udara dingin, atau embun pagi
ketika mereka datang hingga pukul 06.00 WIB pagi. Sementara diantara mereka
yang menggunakan peci hitam tampak karena kebiasan karena untuk kebutuhan sholat.
Bagi mereka yang tidak menggunakan penutup kepala umumnya adalah orang-orang
muda, mereka juga tidak menggunakan jaket penahan udara dingin. Tampaknya para
laki-laki yang pekerjaannya mengangkat barang, sehingga faktor praktis, dan
rambut mereka memang pendek.
Gambaran ini
menunjukan, bahwa faktor penggunaan penutup kepala untuk wanita merupakan
mempunyai fungsi yang berhubungan dengan sikap religiusitas. Laki-laki mengenakan
penutup untuk kebutuhan praktis, sebagaian kecil menunjukan identitas dan yang
lain tidak menggunakan penutup kepala karena kebiasaan praktis.
Reporter : Muhammad ‘Afaf Hasyimy
Editor : R. Hidajat
Posting Komentar untuk "Fungsi Penutup Kepala dari Kain Bagi Masyarakat Di Pasar Tumpah Kebalen Kota Malang"