Damariotimes.
Desa Binaan Universitas Negeri Malang melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat (LPPM) yang berada di wilayah Desa Jatirejoyoso Kecamatan Kepanjen
Kabupaten Malang. Desa yang berpenduduk 5.337 jiwa memiliki keragaman usaha.
Bahkan menurut Bendahara Desa; M.Arifin. Desa Jatirejoyoso ini juga
mengembangkan sentra wisata, hanya saja masih belum intensif dikelola. Jika
sentra ini dapat berkembang, maka memungkinkan dapat memberikan nilai tambah
yang besar. Maka, upaya pengembangan keterampilan perempuan untuk keterampilan
membatik cap bermotif topeng.
Wayang Topeng Malang dari Desa Kedungmonggo (Foto ist.) |
Ketua Tim
Pengabdian Masyarakat, Dr. Robby Hidajat, M.Sn. menunjukan persiapan yang
dilakukan, yaitu merancang desain-desain motif yang dikembangkan dari topeng
Malang. Bagi masyarakat yang belum pernah menyaksikan seni pertunjukan Wayang
Topeng Malang, tentunya akan dapat semakin mengenal. Seni pertunjukan berlakon
panji, dengan dalang sebagai narator dan diiringi musik gamelan berlaras pelog.
Adapun topeng-topeng untuk menggelar pertunjukan lebih kurang 160 jenis topeng.
Hal ini tentunya sangat kaya akan berbagai bentuk, warna, dan ornamen yang
dapat dikembangkan.
Peserta pelatihan yang diajukan
kurang lebih 10 orang yang mewakili setiap dusun, kegiatan secara rutin akan
diselenggarakan setiap minggu, pada hari Selasa mulai pukul 13.00 -17.00 WIB.
dengan tahapan mulai dari pengenalan desain, teknik mengecap, dan proses
produksinya. Rencana yang telah disepakati bersama pihak kelurahan, bahwa
pelatihan ini akan ditutup dengan pameran produk pada akhir kegiatan pelatihan.
Demikian penjelasan ketua tim pengabdian yang ditemui di kantor Program Studi
Pendidikan Seni Tari dan Musik FS UM.
Reporter : H. Gumelar
Editor : S. Narwati
Posting Komentar untuk "Dosen Universitas Negeri Malang Kembangkan Batik Cap bermotif Topeng Malang"