Damariotimes. Malang, 2 Mei 2023 di Universitas Negeri Malang
dilangsungkan peringatan Hari Tari Sedunia. Acara tersebut berlangsung secara
media di gedung outdoor learning Spaces; sebuah Amphitheater yang dapat
digunakan untuk berbagai kegiatan. Gedung terbuka ini baru digunakan untuk
pertama kalinya pada peringatan Hari Tari Sedunia.
Lima
belas karya yang ditampilkan, termasuk tampilan ibu-ibu dari Banjar Seni Aji
Gumelar Janti Malang. Mereka membawakan sebuah koreografi ringan yang menghibur
berjudul Tari Wisata, sebuah koreografi yang disusun oleh Dra. Suci Narwati.
Salah satu alumni Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan IKIP Malang. Penampilan
koreograri tersebut berbeda dengan tampilan yang lain, karena yang menari
adalah ibu-ibu yang usianya diatas 50 tahun. Suci Narwati menjelaskan, tampilan
para ibu-ibu ini untuk memberikan spirit para pembelajar tari di Universitas
Negeri Malang. Bahwa menari tidak mengenal usia, mereka yang sudah ibu-ibu
masih tetap prima dalam mempresentasikan gerak dengan mantap.
Tampilan Ibu-Ibu yang bersemangat dan enerjik (Foto. Ist) |
Tari Wisata mengekspresikan interpretasi lagu Jawa legendaris karya Ki
Nartosabdo, lagu yang menyambut semangat berpariwisata bagi masyarakat Jawa di
tahun 1980-an. Para ibu-ibu lansia muda ini mengungkapkan dengan gerakan ceria.
Tujuannya untuk menghibur diri, berwisata, dan menjalin hubungan sosial. Adapun
penari-penarinya terdiri dari Theresia Sulistiyani (Bu Sulis), Nur Saunah (Bu
Nur), Lusia Suryati (Bu Lusi) dan YF. Ketty Wijiati (Bu Ketty).
Tarian yang ceria
tersebut ditampilkan pertama kali, yaitu untuk mengawali tampilkan penyaji yang
lain. Tentu saja sangat meriah. Bahkan acara yang dihadiri oleh Rektor UM,
Prof. Dr. Hariyono, M.Pd. dan jajaran pimpinan rektorat, serta didampingi oleh
pimpinan tingkat fakultas sastra. Acara yang dimulai pukul 15.00 WIB itu berjalan
lancar, bahkan Bapak rektor UM berkenan menyaksikan hingga pertunjukan usai
yang ditutup oleh penampilan Reog Ponorogo.
Reporter : Harda Gumelar
Editor : Muhammad ‘Afaf Hasyimy
Posting Komentar untuk "Menari Tidak Mengenal Usia Lanjut; Ibu-Ibu dari Janti Malang Tampil pada Hari Tari Se-dunia di Universitas Negeri Malang"