Damariotimes. Padepokan Dhammadipa Arama adalah
Vihara terbesar, tertua, dan terlengkap di Kota Batu. Vihara yang luasnya
sekitar 5 hektar ini berdiri sejak tahun 1971. Di Dusun Ngandat, Desa Mojorejo,
Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Diberikan nama oleh yang mulia Somdet Pra
Nyanasamvara dari Thailand. Dhammdipa Arama diterjemahkan menjadi Vihara Pulau Dhamma,
yang mempunyai makna agar Dhamma dijadikan sebagai tempat perlindungan.
Vihara ini terletak di
sebuah bukit yang menghadap ke candi Borobudur yang indah, dan dikelilingi oleh
tanaman hijau subur dan pemandangan yang indah. Menampilkan arsitektur
tradisional Jawa, dengan bangunan yang terbuat dari kayu dan batu, dan
dirancang untuk berbaur dengan alam sekitarnya. Tidak hanya itu, keberadaannya
yang dikelilingi oleh bukit membuat Vihara ini sangat asri dan menyejukkan. Padepokan
Dhammadipa Arama menawarkan berbagai program dan kegiatan bagi pengunjung,
termasuk sesi meditasi harian, retret akhir pekan, dan ceramah Dhamma. Ini juga
memiliki perpustakaan dengan banyak koleksi teks Buddha dalam berbagai bahasa.
Pada tahun 2007, Kepala Padepokan
Dhammadipa Arama, Bhikkhu Khanthidaro memutuskan untuk membuka suatu kelas dan
menerima mahasiswa khusus yang disebut dengan istilah Samanera dan Atthasilani.
Mereka adalah seorang laki-laki menggunakan jubah berwarna cokelat (samanera)
jubah putih (atthasilani) dengan kepala bercukur gundul, menjalani kehidupan
secara sederhana, tidak menikah atau hidup selibat, bertekad meninggalkan
bentuk-bentuk kehidupan duniawi, dan tinggal di Vihara dengan bimbingan dari
guru.
Vihara terbuka
untuk orang-orang dari semua latar belakang dan agama, serta menyambut
pengunjung yang tertarik untuk belajar lebih banyak tentang agama Buddha.
Karena hal ini Vihara Padepokan Dhammadipa Arama dikenal juga sebagai salah
satu objek wisata religius di daerah Kota Batu, Malang.
Penulis : Kadek
Jaya Sumanggala
Editor : Muhammad ‘Afaf Hasyimy
Posting Komentar untuk "Vihara Padepokan Dhammadipa Arama, Kota Batu Malang"