Damariotimes. Transportasi merupakan salah satu faktor penting dalam
kehidupan masyarakat di perkotaan. Pada masa yang lalu masyarakat hanya
menggantungkan becak, yaitu kendaran roda tiga yang alat penggeraknya dikayuh
orang yang duduk di belakang penumpangnnya. Transportasi ini sangat populer
untuk mengantar orang dalam jarak yang tidak terlalu jauh, namun memang sangat
dibutuhkan. Mengingat jika kontong-kantong pemukiman masyarakat urban ada di
kampung-kampung, maka untuk menuju ke pasar, mereka sangat menggantungkan
transformasi becak.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan gaya
hidup yang semakin modern, transportasi becak mengalami perubahan yang
signifikan, salah satu contoh berkembang menjadi Bentor (becak Motor). Struktur
kendaraannya tetap, namun tidak lagi menggunakan tenaga manusia untuk mengayuh,
becak diganti penggeraknya dengan motor-motor tua atau motor yang
surat-suratnya mati.
Pada 20 tahun
terakhir ini, secara berangsur-angsur becak-becak tradisional mulai digantikan
dengan bentor. Bentor merupakan transformasi dari becak tradisional yang diubah
menjadi kendaraan bermotor dengan fungsi pengangkutan yang jaraknya lebih jauh,
dan juga kapasitas angkutnya yang lebih banyak, dapat mengangkut 4 hingga 6
karung beras bersama penumpangnya.
Perubahan
bentuk dan fungsi becak tradisional menjadi bentor merupakan salah satu contoh
teknologisasi transportasi masyarakat perkotaan. Teknologisasi transportasi ini
menjadi alternatif masyarakat kelas bawah menikmati perubahan kemajuan zaman
(modern). Mereka tetap dalam kondisi yang miskin, akan tetapi masyarakat mampu menyikapi
perubahan zaman.
Reporter : R. Hidajat
Editor : Muhammad ‘Afaf Hasyimy
Posting Komentar untuk "Transformasi Becak menjadi Bentor: Potret Teknologisasi Transportasi Masyarakat Urban"