Damariotimes. Ramakien merupakan
epos mitologi Hindu-Ramayana yang berkembang di Thailand. Lakon tersebut
bercerita tentang Rama dan Sinta yang diculik oleh raja Iblis Ravana. Ramakien
dimulai pada saat Ravana menculik Sinta dan berakhir dengan kemenangan Rama dan
Sinta dapat bertemu kembali Rama ke Ayodhya.
Sejarah
perkembangan Ramakien bermula pada abad XVIII, pada saat pemerintahan Raja Rama
I memerintah kerajaan Siam (Thailand kuno). Raja Rama I bermaksud untuk membuat
pertunjukan yang menceritakan kisah Rama dan Sinta dalam bahasa Thai. Tujuannya
adalah memperkuat identitas nasional Thailand. Untuk mewujudkan keinginan itu
Raja Rama I mengumpulkan para ahli bahasa dan sastra yang terkemuka pada
zamannya. Epos Ramayana dari India tersebut diterjemahkan dalam bahasa Thai,
bahkan juga telah berakulturasi dengan budaya masyarakat Thai.
Ramakien
merupakan salah satu budaya seni pertunjukan Thailand yang telah memperkaya
sastra penting dalam sejarah Thailand. Lakon ini banyak digunakan dalam
berbagai cabang seni, baik seni rupa, tari, teater, dan musik tradisional
Thailand. Ramakien juga menjadi rujukan yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat Thailand. Cerita ini mengajarkan nilai-nilai yang dapat
memperkuat etika moral masyarakat Thailand seperti: Kesetiaan, Pengorganan
tanpa pamrih, dan keberanian.
Setelah nonton
pertunjukan Ramakien di Sala Chalermkrung Royal Theatre dapat berfoto bersama penari (Foto ist.) |
Sejarah perkembangan Ramakien
pada abad XIX, Raja Rama II mengubah beberapa bagian dari lakon agar dapat
menyerap nilai-nilai dan norma yang selaras bagi perkembangan masyarakat Thailand.
Seperti mengubah adegan Sinta yang dianggap terlalu vulgar, sehingga cara
berbusana masyarakat Thailand digunakan sebagai orientasi kesusilaan.
Pada
abad XX, Raja Rama VI mengubah kembali beberapa adegan dari Ramakien, salah
satunya adalah menjelaskan konten dalam lakon Ramayana Hindu India menjadi tata
krama dari masyarakat Thailand untuk dapat menyelaraskan dengan tata nilai
sosial yang telah diwarisinya.
Lakon
Ramakien sekarang menjadi pertunjukan utama yang wajib dipentaskan, utamanya
untuk hiburan para turis yang berkunjung ke Grand Palace. Setiap hari lakon
Ramakien dapat ditampilkan hingga 4 kali sehari, di Sala Chalermkrung Royal
Theatre – teater ini di Sebelah Wat Pho, di Nasional Theatre Bangkok, di
Kompleks Sanam Luang, Bangkok Art and Culture Centre, Thai Puppet Theater
Museum, dan Patravadi Theatre.
Reporter : Robby Hidajat
Editor : Muhammad ‘Afaf Hasyimy
Posting Komentar untuk "Sejarah Ramakien di Thailand"