Kemerdekaan Guru, Eksekutor Hidup dan Mati Kemerdekaan Murid! (bagian 1)

Damariotimes. Sebuah renungan dari seorang guru, tentunya menarik untuk disimak. Hal ini tetunya terkait dengan pemahaman secara professional guru, dan kepeduliannya pada siswa. Pembukaan yang disampaikan melalui tulisasnnya sebagai berikut: 

Pembelajaran di luar kelas (Foto Ist.)

1.  Merdeka itu Hakikat
Menurut bahasa tua kita, Sansekerta, merdeka adalah maharddhika (kaya, sejahtera, dan kuat), atau bermakna bebas dari segala belenggu (kekangan), aturan, dan kekuasaan dari pihak tertentu.

Saya mencoba meresapi istilah merdeka di atas dan membuat korelasi kemerdekaan belajar yang diusung oleh negeri kita, Indonesia, dalam masa pemerintahan terakhir, melalui tangan dingin Menteri muda, Bapak Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., yang dikemas dalam tajuk ‘Kurikulum Merdeka Belajar’.

Sepakat!

Istilah ini yang muncul pertama kali di kepala penulis kala tajuk baru kurikulum mulai didengungkan sebagai jawaban metode belajar ala daring di tengah carutnya segala aspek kehidupan karena wabah Covid-19, beberapa tahun lalu. Kata merdeka belajar yang penulis kira akan menjadi resep sekaligus obat bagi penyakit pendidikan, meski dengan ada atau tidak adanya pandemi covid. Sebuah kebebasan berpikir, mengolah, merasa, menggali, mengasah, menstimulus, dan mentransfer sebuah proses yakni kegiatan belajar. Sebuah kegiatan interaktif dengan peserta didik sebagai pusat belajarnya, subyek aktifnya.
Guru hanya sutradara atau penyusun skenario dengan tetap menyisipkan azas penting pancasila. Dalang pembelajaran  yang bisa jadi memberi kesempatan kepada wayang untuk sekaligus menjadi dalang untuk dirinya sendiri. Dalam prosesnya hingga ditemukan esensi moral, sosial, spiritual dari sebuah cerita dalam lakon wayang yang dapat diaplikasikan peserta didik dalam kehidupannya. Sederhananya, bermanfaat untuk dirinya sendiri. Setidaknya tidak merepotkan orang lain. Alhamdulillah, jika mampu berdikari dan berkontribusi menjadi sumber kebahagiaan, sumber pengetahuan, dan sumber kemaslahatan bagi manusia lainnya. Ini bonus!

Penulis kembali resah. Bagaimana rumusnya?

Renungan saja tidak cukup tanpa tindakan yang nyata. Mimpi tetaplah mimpi dalam angan jika tak ada usaha mewujudkkannya. Dan manusia tak ubahnya patung berjalan tanpa visi, pengetahuan, ilmu, dan ruhani yang menyertai jiwanya. Kosong dan kering.
Guru jangan hanya memberi pengetahuan yang perlu dan baik saja. Tetapi juga harus mendidik si murid agar dapat mencari sendiri pengetahuan itu dan memakainya guna amal keperluan umum (Ki Hajar Dewantara).
Tulisan ini pun berlanjut pada sebuah kegelisahan manusia yang dihadapkan pada entitas kumpulan manusia yang menuntut keadilan pendidikan berjuluk siswa. Murid menurut istilah Ki Hajar Dewantara.
Sudahkah penulis memberikan keadilan yang seadilnya pada kumpulan manusia yang dikelas-kelaskan menurut program keahlian pilihannya? Sedangkan pilihan tersebut, kadang, tidak lebih dari alasan daripada tidak bersekolah. Miris. Karena pada akhirnya akan memaksa siswa atau istilah peserta didik sekadar menjadi peserta saja tanpa visi hakiki mengejar sesuatu yang diinginkannya. Lantas bagaimana pemimpin Indonesia ke depan? Mampukah pemaksaan yang bersifat internal, dalam hal ini orang tua, dapat diubah? Mampukah sebuah pemaksaan belajar mencetak karakter negarawan sekaliber Bung Karno?
Belum lagi pagu lembaga atau sekolah negeri yang sudah ditentukan, menuntut sekolah untuk memenuhi target terserapnya jumlah siswa, murid, peserta didik atau apa pun sebutannya karena jumlah berdampak pada bantuan pemerintah untuk sekolah. Simalakama, fakta bahwa sekolah mendapat larangan keras untuk menarik bea pendidikan kepada orang tua, sedikit banyak memengaruhi upaya menggemukkan jumlah kelas dan menomorduakan sisi keadilan belajar dan upaya mencetak karakter yang menjadi cita-cita kemerdekaan pendidikan.
Kesenjangan metode, kebebasan finansial, dan tegaknya fungsi hukum/ sanksi pendidikan di antara sekolah negeri dan swasta juga menjadi perbedaan yang mendasar tercetaknya kualitas SDM atau lulusan dari sekolah.
Bagaimana tidak, sekolah swasta yang notabene sekolah milik orang tua berduit, mampu menitipkan putra-putrinya dengan jaminan keterpantauan prosesnya melalui realisasi diferensiasi pembelajaran terhadap satu peserta didik dengan lainnya. Jumlah yang tidak bengkak dalam kelas mampu memberikan keleluasaan bagi guru untuk memberlakukan proses sesuai hakikat pembelajaran, memanusiakan manusia.
 
Apakah sekolah negeri tidak bisa? Tidak maksimal, kurang lebih begitu jawabannya.
Penulis masih saja gelisah.
Lalu bagaimana kelanjutan sekolah negeri? Pandangan awam, dalam hal ini orang tua, sekolah negeri dengan jumlah peserta didik yang membludak adalah sebuah keberhasilan lembaga. Dan menjadi sebuah idaman jika anaknya masuk kedalamnya. Naif! Pemahaman akan peluang dan risiko  di belakang pendidikan tidak dijadikan dasar orang tua dalam memilihkan lembaga yang tepat bagi buah hatinya, melainkan karena faktor animo dan prospek.  Bukan tentang apa yang diinginkan dan dicita-citakan anak, melainkan faktor kepentingan. Karena faktanya, sekolah dengan jumlah peserta didik terbesar, dalam hal ini sekolah vokasi adalah penyumbang pengangguran terbesar bagi Indonesia. Hal ini sejalan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Februari 2022 sebanyak 8,40 Juta orang adalah lulusan SMK.
 
 
 
 
Kontributor      : Dwi Ariana
Editor               : Muhammad ‘Afaf Hasyimy

69 komentar untuk "Kemerdekaan Guru, Eksekutor Hidup dan Mati Kemerdekaan Murid! (bagian 1) "

  1. Rizka Ananda Romadhon, Masalah yang sering terjadi pada waktu akan memilih sekolah yang dimana hanya di berikan sebuah kelas kelas tertentu, yang dimana itu membuat siswa malas belajar karena tidak sesuai dengan minat.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. (Prenya desebry dahlya)
    Merdeka Mengajar dibangun untuk menunjang Implementasi Kurikulum Merdeka agar dapat membantu murid dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman tentang memilih Sekolah

    BalasHapus
  4. diva aprilia
    Apakah sekolah negeri tidak bisa? Tidak maksimal, kurang lebih begitu jawabannya.
    Penulis masih saja gelisah.

    BalasHapus
  5. nadiva bunga
    penyumbang pengangguran terbesar bagi Indonesia. Hal ini sejalan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Februari 2022 sebanyak 8,40 Juta orang adalah lulusan SMK

    BalasHapus
  6. nayla islamiah
    Kesenjangan metode, kebebasan finansial, dan tegaknya fungsi hukum/ sanksi pendidikan di antara sekolah negeri dan swasta juga menjadi perbedaan yang mendasar tercetaknya kualitas SDM atau lulusan dari sekolah.

    BalasHapus
  7. Vera Sabila, menurut fakta diatas penyumbang pengangguran terbesar adalah sekolah vokasi karena menurut saya sebagian besar siswa mempunyai pemikiran untuk menunggu pekerjaan bukan mencarinya

    BalasHapus
  8. Vahrissa Rahma Dwi Cahyani
    Keinginan seorang orang tua adalah sebuah kesuksesan tetapi sekolah negeri yang hanya memaksa untuk mengikuti pelajaran yang kurang di minati oleh siswa tersebut

    BalasHapus
  9. Pendidikan tidak dijadikan dasar orang tua dalam memilih lembaga yang tepat, namun faktor amino dan prospek. Faktanya sekolah terbesar adalah faktor penyumbang pengangguran terbesar

    Vina Yunita M

    BalasHapus
  10. Elsha Nadira Shofa

    Kurikulum merdeka belajar menjadikan murid lebih dapat mengembangkan bakatnya,karena dengan kurikulum merdeka belajar membebaskan murid untuk mempunyai wawasan yang luas.

    BalasHapus
  11. deby mayasya
    salah satu upaya kemerdekaan dalam berpikir dan berekspresi

    BalasHapus
  12. Bagaimana cara meyakinkan orang tua bahwasanya sekolah negri bukanlah suatu lembaga untuk anak pintar dan bermateri.
    Karna pada dasarnya masih banyak orang tua di zaman sekarang berpikiran jikalau sekolah negri hanya untuk anak pandai dan bermateri! (Rahma sefira)

    BalasHapus
  13. nadiva bunga
    kurikulum merdeka belajar menjadi jalan tengah untuk daring diwabah covid 19

    BalasHapus
  14. Perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama.

    Mesytaa

    BalasHapus
  15. Vina Yunita Maharani

    Menurut orang tua, sekolah negeri dengan jumlah peserta yang banyak adalah sebuah lembaga keberhasilan, tpi tidakk menurut saya, karena keberhasilan dimulai dari diri sendiri, dan minat kitaa

    BalasHapus
  16. Zahwa Alya Putri
    Merdeka belajar memberikan kebebasan belajar kepada siswa, sehingga para siswa dapat belajar dengan lebih menyenangkan.

    BalasHapus
  17. Faktor yang membandingkan sekolah swasta dan sekolah negeri, karena sekolah swasta hanya untuk orang orang yang tidak mampu dan sekolah negeri hanya untuk orang yang mampu
    (Rosa indah)

    BalasHapus
  18. potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.
    Tania Pertiwi

    BalasHapus
  19. Karena kurang minat dengan pilihannya membuat mimpi hanya menjadi angan karena malas nya usaha,sehingga banyak nya pengangguran yang disumbangkan oleh SMK.

    Jihan Dewi Saraswati

    BalasHapus
  20. Citra mega Febria ( xdpb1 )
    Menurut orang tua bahwa sekolah negri adalah sekolah yang baik untuk anak-anak. Padahal tidak sama sekali.

    BalasHapus
  21. Amelia Bella Sasfina

    sekolah negri bukanlah suatu lembaga untuk anak pintar dan bermateri.
    Karna pada dasarnya masih banyak orang tua di zaman sekarang berpikiran kalau sekolah negri hanya untuk anak pintar dan bermateri

    BalasHapus
  22. potensi anak tidak dapat diukur dari hasil nilai yang didapat, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai tujuan hidup.
    jihan chelsea dbp 1

    BalasHapus
  23. Faizah rifdah afifah/x dpb 1
    Merdeka belajar memberikan kesempatan atau kebebasan kepada pelajar untuk mengikuti semua kurikulum yang ada tanpa ada penjuruan .permasalah yang ada di indonesia sekarang ini yaitu tentang banyaknya kampus yang memberi nilai tinggi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi
    Banyak siswa yang seharusnya ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi tetapi terhalang oleh peraturan yang ada.Dan sekarang ini pengangguran di indonesia masih didominasi oleh siswa yang lulusan SMK dikarenakan sekarang pekerjaan banyak yang menarik siswa atau pekerja yang lulusan SMA atau S1.

    BalasHapus
  24. (Erwin Taufik Prastyo X DPB 1)
    Dalam sejarahnya, peran guru tak hanya di lingkup ruang kelas, tetapi juga di ruang sosial dan politik kebangsaan

    BalasHapus
  25. Nuris sofia x dpb 1

    Masalah yang sering terjadi pada waktu akan memilih sekolah yang dimana hanya di berikan sebuah kelas kelas tertentu, yang dimana itu membuat siswa malas belajar karena tidak sesuai dengan minat.

    BalasHapus
  26. Fasilitas di sekolah negeri tergantung pada pembiayaan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
    Siska Tri Wahyuni

    BalasHapus
  27. Aliyatus silvia ( xdpb1 )
    Menurut orang tua sekolah negeri itu membantu meringankan ekonomi pada masyarakat

    BalasHapus
  28. ( M Arka Zaenal F X DPB 1)
    Guru adalah figur yang diberi kewenangan, baik secara kultur maupun sistem, untuk membentuk manusia-manusia Indonesia

    BalasHapus
  29. Natasya Olivia p ( xdp1)
    Kesenjangan metode, kebebasan finansial, dan tegaknya fungsi hukum/ sanksi pendidikan di antara sekolah negeri dan swasta juga menjadi perbedaan yang mendasar tercetaknya kualitas SDM atau lulusan dari sekolah.

    BalasHapus
  30. (Ilvan alif)
    Pada situasi paling kritis dalam sejarah negerinya, dia justru meletakkan tugas pemulihan di pundak guru

    BalasHapus
  31. Dina Wulan Ndari ( xdpb1 )
    Renungan saja tidak cukup tanpa tindakan yang nyata. Mimpi tetaplah mimpi dalam angan jika tak ada usaha mewujudkkannya. Dan manusia tak ubahnya patung berjalan tanpa visi, pengetahuan, ilmu, dan ruhani yang menyertai jiwanya. Kosong dan kering.

    BalasHapus
  32. (Devita khairilia X DPB 1)
    Guru jangan hanya memberi pengetahuan yang perlu dan baik saja. Tetapi juga harus mendidik si murid agar dapat mencari sendiri pengetahuan itu dan memakainya guna amal keperluan umum

    BalasHapus
  33. Sekolah swasta adalah sekolah yang didirikan oleh perorangan atau yayasan. Pengelolaan sekolah tersebut sepenuhnya ada pada perorangan atau yayasan, tanpa campur tangan pemerintah. Sedangkan sekolah negeri adalah sekolah yang didirikan oleh pemerintah.

    BalasHapus
  34. gheisandra dhaeta aura zahra ( xdpb1 )
    sekolah swasta yang notabene sekolah milik orang tua berduit, mampu menitipkan putra-putrinya dengan jaminan keterpantauan prosesnya melalui realisasi diferensiasi pembelajaran terhadap satu peserta didik dengan lainnya.

    BalasHapus
  35. Nur Myandhari Ameldawati X DPB 1
    pendidikan lebih ke menjejalkan pengetahuan ketimbang mengembangkan bakat dan kemampuan masing-masing, padahal setiap orang itu berbeda.

    BalasHapus
  36. EMILIA MAULANA X DPB 13 Mei 2023 pukul 18.04

    Merdeka belajar adalah kurikulum pendidikan yang baru di negara Indonesia ini. Mereka belajar tersebut bertujuan untuk membebaskan setiap anak generasi berfikir sebebas-bebasnya dan tidak dihalangi oleh apapun itu,sehingga diharapkan kurikulum pendidikan Merdeka belajar dapat meningkatkan ketertinggalan kita dengan negara lain yang lebih maju didunia ini.

    BalasHapus
  37. Sekolah negeri biasanya ditentukan dengan kuota yang terbatas yang terbagi atas nilai rata-rata, zonasi, prestasi dan lainnya. Sekolah swasta memiliki kuota yang tidak terbatas dan tidak dibatasi oleh zonasi.

    BalasHapus
  38. Zasky Wanda novalia ( xdpb1)
    Pandangan awam, dalam hal ini orang tua, sekolah negeri dengan jumlah peserta didik yang membludak adalah sebuah keberhasilan lembaga.

    BalasHapus
  39. Hikmah Salwa Na-ilatul Afifah
    Sekolah negeri yang sudah ditentukan, menuntut sekolah untuk memenuhi target terserapnya jumlah siswa, murid, peserta didik atau apa pun sebutannya karena jumlah berdampak pada bantuan pemerintah untuk sekolah.

    BalasHapus
  40. Fifi Ariyanti
    Kurikulum Merdeka Belajar merupakan cara belajar yang dilakukan pada saat pandemi covid-19.Kurikulim ini dibuat agar siswa memiliki kebebasan belajar dan mencari pengetahuan diluar materi yang diberikan.Dan kurikulum ini dapat memperluas pengetahuan siswa.

    BalasHapus
  41. Nadine anisatul c

    Karena faktanya, sekolah dengan jumlah peserta didik terbesar, dalam hal ini sekolah vokasi adalah penyumbang pengangguran terbesar bagi Indonesia.

    BalasHapus
  42. Chiquita Delyaning R
    Kurikulum merdeka yang membuat para peserta didik mampu berkegiatan interaktif sebagai pusat belajar dan subjek aktifnya

    BalasHapus
  43. Afifatul Amalia
    Kurikulum merdeka belajar dibuat untuk membuat peserta didik memiliki kebebasan berpikir dan menggali pengetahuan dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat membuat siswa memiliki pemikiran yang luas

    BalasHapus
  44. Hikmah Salwa Na-Ilatul Afifah
    Sekolah negeri yang sudah ditentukan, menuntut sekolah untuk memenuhi target pemerintah. Sedangkan bantuan pemerintah sendiri belum tentu secukupnya memenuhi kebutuhan sekolah. Karena semestinya fasilitas disekolah bergantung pada bantuan atau pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemerintah.

    BalasHapus
  45. Dina Wulan
    Sekolah negri lebih banyak siswanya dikarenakan banyak yang minat dari pada sekolah swasta

    BalasHapus
  46. Zasky Wanda novalia
    Menurut orang tua sekolah negeri murid nya lebih banyak dari swasta

    BalasHapus
  47. Dita Ayu Anggraini
    Menurut orang tua sekolah swasta adalah sekolah orang yang berduit atau disebut orang berada.

    BalasHapus
  48. Nur Fadilah Qolbi X DPB 1
    Banyak sekali dari orang tua yang memaksakan kehendaknya untuk kebaikan kita meskipun kita punya hak untuk menentukan masa depan kita sendiri

    BalasHapus
  49. Sukmawati rahayu3 Mei 2023 pukul 18.20

    Menurut orang tua, sekolah negeri dengan jumlah peserta yang banyak adalah sebuah lembaga keberhasilan.menurut saya bahwa sekolah negeri ini terkenal dengan kebersihannya,kenyamanannya dan kedisiplinan.

    BalasHapus
  50. Gheisandra Dhaeta Aura Zahra/13
    Lembaga sekolah negri sangat berdampak bagi murid yang ingin masuk ke sekolah negri karna peluang nya hanya sedikit, karena semua sudah di tentukan penerimaan siswa nya

    BalasHapus
  51. Nadine anisatul

    fasilitas di sekolah negeri tergantung pada pengeluaran dari bantuan pemerintah

    BalasHapus
  52. Melani Nur Anggraini

    Kesenjangan metode, kebebasan finansial, dan tegaknya fungsi hukum/ sanksi pendidikan di antara sekolah negeri dan swasta juga menjadi perbedaan yang mendasar tercetaknya kualitas SDM atau lulusan dari sekolah.

    BalasHapus
  53. Nayunda putri
    Kesenjangan metode, kebebasan finansial, dan tegaknya fungsi hukum/ sanksi pendidikan di antara sekolah negeri dan swasta juga menjadi perbedaan yang mendasar tercetaknya kualitas SDM atau lulusan dari sekolah.
    Bagaimana tidak, sekolah swasta yang notabene sekolah milik orang tua berduit, mampu menitipkan putra-putrinya dengan jaminan keterpantauan prosesnya melalui realisasi diferensiasi pembelajaran terhadap satu peserta didik dengan lainnya. Jumlah yang tidak bengkak dalam kelas mampu memberikan keleluasaan bagi guru untuk memberlakukan proses sesuai hakikat pembelajaran, memanusiakan manusia

    BalasHapus
  54. Octavia putri
    Lalu bagaimana kelanjutan sekolah negeri? Pandangan awam, dalam hal ini orang tua, sekolah negeri dengan jumlah peserta didik yang membludak adalah sebuah keberhasilan lembaga.

    BalasHapus
  55. Amanda Fitri Andriani

    Renungan saja tidak cukup tanpa tindakan yang nyata. Mimpi tetaplah mimpi dalam angan jika tak ada usaha mewujudkkannya. Dan manusia tak ubahnya patung berjalan tanpa visi, pengetahuan, ilmu, dan ruhani yang menyertai jiwanya. Kosong dan kering.
    Guru jangan hanya memberi pengetahuan yang perlu dan baik saja. Tetapi juga harus mendidik si murid agar dapat mencari sendiri pengetahuan itu dan memakainya guna amal keperluan umum (Ki Hajar Dewantara).

    BalasHapus
  56. seviatus salbiyh

    Hal ini sejalan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Februari 2022 sebanyak 8,40 Juta orang adalah lulusan SMK.

    BalasHapus
  57. Karena faktanya, sekolah dengan jumlah peserta didik terbesar, dalam hal ini sekolah vokasi adalah penyumbang pengangguran terbesar bagi Indonesia. Hal ini sejalan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Februari 2022 sebanyak 8,40 Juta orang adalah lulusan SMK.

    NAMA: LAILATUL FIRDA

    BalasHapus
  58. Reva Qoiriyah Ananta
    Kurikulum merdeka dapat mendidik siswa untuk mencari pengetahuan yang lebih luas.

    BalasHapus
  59. Yessi abni
    Sekolah swasta maupun negeri tidak ada yang beda, semua sekolah itu sama hanya tergantung bagaimana kita menilai sekolah tersebut

    BalasHapus
  60. kurikulum merdeka belajar di buat untuk menjadi wadah peserta didik agar lebih nyaman mengekspresikan diri dalam mata pelajaran yang mereka ikutii di sekolah

    Nama: Vahidda Ribby Kirani

    BalasHapus
  61. Tiara Eka Fasanda

    Sekolah memang menjadi salah satu alasan keberhasilan tetapi semua tergantung pada seorang siswa dalam berjuang meraih mimpinya,karna faktanya sekolah vokasi penyumbang pengangguran terbesar bagi Indonesia

    BalasHapus
  62. Raveena Fatma Az-Zahra



    Kelanjutan sekolah negeri memang pandangan awan,dengan jumlah peserta didik yang membeludak.Namun sekolah swasta yang bernotaben sekolah milik orang tua berduit dengan jumlah siswa yang tidak bengkak yang mampu memberikan keleluasaan bagi guru dan murid.Kesenjangan ini antara sekolah negeri dan swasta yang menjadi dasar perbedaan tercetaknya kualitas siswa didik dari sekolah.

    BalasHapus
  63. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  64. Vania Intan Nur Fatimah


    Pemahaman akan peluang dan risiko di belakang pendidikan tidak dijadikan dasar orang tua dalam memilihkan lembaga yang tepat bagi buah hatinya, melainkan karena faktor animo dan prospek. Bukan tentang apa yang diinginkan dan dicita-citakan anak, melainkan faktor kepentingan.

    BalasHapus
  65. Vellanie Adelia Putri


    fakta bahwa sekolah mendapat larangan keras untuk menarik bea pendidikan kepada orang tua, sedikit banyak memengaruhi upaya menggemukkan jumlah kelas dan menomorduakan sisi keadilan belajar dan upaya mencetak karakter yang menjadi cita-cita kemerdekaan pendidikan.
    Kesenjangan metode, kebebasan finansial, dan tegaknya fungsi hukum/ sanksi pendidikan di antara sekolah negeri dan swasta juga menjadi perbedaan yang mendasar tercetaknya kualitas SDM atau lulusan dari sekolah.

    BalasHapus
  66. Struktur kurikulum di Kurikulum Merdeka didasari tiga hal, yaitu: berbasis kompetensi, pembelajaran yang fleksibel, dan karakter Pancasila . Menurut saya merdeka belajar dapat bertujuan untuk mendorong siswa semangat belajar dan mengembangkan dirinya, membentuk sikap yang peduli terhadap lingkungan belajar, mendorong rasa percaya diri dan keterampilan siswa, serta siswa mudah beradaptasi dengan lingkungan masyarakat

    *Frieska Andhina Putri*

    BalasHapus
  67. ammallia nur chasanah dpb2
    kurikulum merdeka dapat mendidik siswa biar bisa ungul memperluas pengetahuaan

    BalasHapus
  68. Kata merdeka belajar yang akan menjadi resep sekaligus obat bagi penyakit pendidikan, meski dengan ada atau tidak adanya pandemi covid. Sebuah kebebasan berpikir, mengolah, merasa, menggali, mengasah, menstimulus, dan mentransfer sebuah proses yakni kegiatan belajar. Kesenjangan metode, kebebasan finansial, dan tegaknya fungsi hukum/ sanksi pendidikan di antara sekolah negeri dan swasta juga menjadi perbedaan yang mendasar tercetaknya kualitas SDM atau lulusan dari sekolah.
    Cyntia Bella A

    BalasHapus
  69. Kurangnya pengetahuan tentang jurusan yang akan diambil membuat siswa kurang memahami materi yang akan dipelajari. (Rahma Aulia)

    BalasHapus