Damariotimes.
Perkembangan
pertunjukan Bantengan di Kota Batu telah dimulai sejak pada zaman perjuangan
(sekitar tahun 1940-an). Pada masa tersebut, para pemuda Kota Wisata Batu (kecamatan
Batu) banyak dikirim ke Pondok Pesantren di Jombang untuk mempelajari ngelum kanuragan Pencak Silat. Setelah nyantri di Pondok Pesantren, para pemuda Kota Wisata Batu
kembali ke kampung halaman. Mereka banyak yang mendirikan padepokan Pencak
Silat. Untuk menarik para pemuda yang ada di perkampungannya mau mempelajari ngelum kanuragan Pencak Silat, kemudian menggagas pertunjukan
Bantengan, yaitu imitasi binatang banteng sebagai tokoh utama dan disertai
dengan tokoh Macan dan monyet.
Perkembangan yang mutakhir pertunjukan Bantengan di Kota Wisata Batu menjadi seni
pertunjukan yang populer, dan tumbuh meluas di berbagai desa. Bakan tercatat
sebanyak 40 perkumpulan Bantengan yang
tersebar di 24 kelurahan di 3 kecamatan. Popularitas Bantengan
di Kota Wisata Batu digerakan oleh tokoh pencak silat dari daerah
Bumiaji.
Fungsi pertunjukan Bantengan
pada umumnya digunakan untuk atraksi memeriahkan perhelatan
pernikahan, khitanan, dan arak-arakan pada berbagai upacara tradisional serta
ditampilkan untuk penyambutan tamu kenegaraan ke Kota Wisata Batu, hampir
setiap tahun pertunjukan Bantengan ini ditampilkan pada festival yang
diselenggarakan di Kota Wisata Batu.
Kontributor : Ririn
Budi Hartini
Editor : R. Hidajat
Posting Komentar untuk "Tahukan Anda Tentang Asal Usul Pertunjukan Bantengan Di Batu"