Lima Manfaat Tik Tok Bagi Mereka Yang Hobi Menari

Damariotimes. Tik-Tok merupakan salah satu platform sosial media dalam bentuk aplikasi media sosial berbasis video pendek. platform ini memiliki manfaat yang cukup besar bagi mereka yang memiliki hobi menari, baik penari atau koreografer. Utamanya bagi mereka yang masih dalam masa merintis kariernya dibidang seni tari sebagai pilihan profesi. Berikut ini ada lima manfaat tik-tok bagi mereka yang akan mengembangkan profesi menari.

Tari Kuda Lumping (Foto ist.)

Meningkatkan kreativitas yang memungkinkan para penari dapat mengekspresikan dirinya secara kreatif. Melalui video pendek dapat menunjukan keterampilannya dalam bergerak secara estetik. Melalui platform Tik-Tok, para penari membuat dan membagikan video tarinya dengan menambahkan filter, efek visual, dan animasi untuk menunjukan keunikan penampilannya.
Meningkatkan persahabatan dan jangkauan sosial, sehingga para penari dapat memperoleh relasi yang beragam, mulai dari penonton awam hingga mereka yang benar-benar ahli. Sehingga komentar yang diterima akan dapat secara cepat dapat menyadarkan kemampuan kepenariannya.
Mendapatkan inspirasi untuk menciptakan ide-ide baru yang relevan dengan animo masyarakat yang lebih cepat. Sehingga dapat mempelajari gerakan-gerakan yang inovatif serta ide-ide kreatif yang meningkatkan potensi dan kemampuannya lebih cepat.
Meningkatkan keyakinan terdapat potensi diri, sehingga dengan cepat akan menemukan karakter yang benar-benar sesuai dengan potensinya. Hal tersebut dapat diperoleh dengan lebih cepat dari para pemirsanya.
Mendapatkan peluang untuk memperoleh popularitas dan relasi sosial lebih cepat, sehingga mendapatkan sponsor dari merek-merek dagang yang sesuai dengan tarian yang ditampilkan. Hal ini tentunya kesempatan emas untuk merintis karier menari secara professional.

Sungguhpun platform Tik-tok mempunyai peluang yang sangat besar untuk mengembangkan kreativitas dan karier secara profesional, yang harus diwaspadai adalah resiko terkait dengan privasi diri dan keamanan dapat dari penggunananya. Para penari harus memastikan diri, bahwa apa yang mereka tampilkan tidak melanggar kode etik media sosial.

Reporter : R. Hidajat

Editor : Muhammad ‘Afaf Hasyimy