Damariotimes. Fenomena
globalisasi semakin tidak terelakkan lagi di era modern ini, berbagai hal telah
mengalami proses penghilangan identitas lokal, semua telah berjalan di
jalur-jalur ‘tol’; serba cepat dan praktis, hal ini tampak adanya infrastruktur
yang terus tumbuh menuju satu desa dunia. Hal ini artinya, bahwa globalisasi
secara gradual akan menghilangkan berbagai keunikan ragam budaya, dan
menciptakan homogenitas kehidupan.
Globalisasi
berdampak masif diberbagai aspek kehidupan manusia, seperti budaya, kesenian,
ekonomi, teknologi, dan lingkungan. Dengan demikian membutuhkan penyikapan
tertentu. Tentunya hal ini telah dipikirkan oleh berbagai sektor untuk
mengambil langkah strategis, artinya perubahan sosial ini dimungkinkan dapat
menyelamatkan manusia dan kemanusiaannya.
Ilustrasi editing https://broonet.com/poster-globalisasi |
Pertama-tama
untuk mengambil langkah bijak, diperlukan pemahaman yang tepat terhadap
pengaruh globalisasi di lingkungan masing-masing, baik dalam komunitas,
instansi, atau institusi yang menggunakan kebutuhan untuk mempertahankan hidup
dan mencapai kesejahtraan hidup. Karena di era ini tidak hanya mengancam perubahan
sikap, keputusan, atau menyadari ketatnya persaingan diberbagai sektor
kehidupan.
Strategi
yang mulai tampak diambil diberbagai negara adalah menintensifkan kerjasama
ekonomi disegala sektor, yaitu untuk menciptakan kemerataan. Sehingga dominasi
diberbagai sektor usaha akan lebih merata, sungguhpun yang kecil tetap kecil
dan yang besar tetap kuat. Tapi yang besar tidak dapat melakukan tindakan
semena-mena, karena menyatunya yang kecil akan berdampak ancaman. Dengan
demikian langkah-langkah pemerintah akan terfokus pada dukungan dan insentif
bagi para pelaku usaha kecil dan menengah, mereka tidak untuk didorong menjadi
besar. Namun hanya dipertahankan untuk tidak menjadi pesaing dengan perusahan
multinasional atau internasional.
Fokus
yang terus diintensifkan adalah memperhatikan ‘lingkungan’ tema lingkungan
untuk masa depan adalah strategi murah yang dapat menggerakan berbagai sektor,
terutama pendididikan. Para pelajar dan mahasiswa dimungkinkan menjadi
penggerak untuk menguatkan kesadaran terhadap lingkungan, sehingga pengemangan
program intensif dan promosi untuk mendorong dalam mempertahankan budaya lokal
adalah untuk melakukan perlawanan terhadap progresifitas budaya global.
Langkah
strategis ini terus dilakukan berbagai program masif untuk menghimpun sisa-sisa
potensi lokal yang masih mampu bertahan. Peluangnya masih ada, sungguhpun
bersifat hanya bertahan, karena globalisasi terus berjalan untuk menciptakan
dunia baru yang menempatkan manusia sebagai objek ekonomi yang secara murah; karena
dunai kedepan usaha tanpa tuan, dan tuan tanpa pekerja. Mekanisme kerja
diserahkan pada mekanisme teknologi yang terus bergulir mengikir rasa
kemanusiaan itu sendiri.
Apakah
anda yakin, jika mempunyai pendapat lagi, tentunya lebih baik untuk menyikapi
budaya global yang telah nyata, bahkan tidak terasa sebagai ancaman.
Penulis : Robby Hidajat
Editor : Muhammad ‘Afaf Hasyimy
Posting Komentar untuk "Bagaimana Menyikapi Globalisasi ?"