Damariotimes, Yogyakarta, 18 Februari 2023. Pendopo Sonobudoyo. Lakon Kudonoriwongso bersumber wayang gedog, lakon ini menceritakan, tentang Seorang rakseksi bernama Wadal Werdi yang telah menyamar menjadi Sekartaji, karena Sekartaji yang asli telah lama hilang yang tidak disadari oleh Panji.
Peristiwa itu telah diketahui oleh Kudanarawangsa, satria jelmaan Sekartaji. Kudanarawangsa terlibat pertempuran dengan Panji, karena tidak menerima kalau istrinya itu palsu. Di tempat yang berbeda, Prabu Kelana Sewandana bernafsu ingin melamar Dewi Sekartaji.
Dewi Sekartaji asli, datang menghajar Sekartaji palsu waktu sedang tidur bersama Panji. Kedok penyamaran Wadal Werdi terbongkar, segera melarikan diri. Prabu Kelana bersama wadyabala datang memaksa untuk membawa Dewi Sekartaji. Pertempuran pun terjadi, Kelana Sewandana dapat dikalahkan. Panji dan Dewi Sekartaji bersatu kembali.
Dewi Sekartaji asli, datang menghajar Sekartaji palsu waktu sedang tidur bersama Panji. Kedok penyamaran Wadal Werdi terbongkar, segera melarikan diri. Prabu Kelana bersama wadyabala datang memaksa untuk membawa Dewi Sekartaji. Pertempuran pun terjadi, Kelana Sewandana dapat dikalahkan. Panji dan Dewi Sekartaji bersatu kembali.
Dewi Sekartaji mengetahui Panji Terpedaya dengan rakseksi Wadal Werdi (Foto ist.) |
Penonton pada malam itu penuh, sekitar 100 orang. Menyaksikan pertunjukan tradisional ini membayar Rp.20.000,- /orang.
Penonton yang menyaksikan pertunjukan bertopeng itu umumnya masyarakat lokal. Yogyakarta, turis hanya 3 orang, selebihnya dari luar kota yang memang sudah pernah menyaksikan atau memang berminat pada seni pertunjukan yang pernah berkembang di luar keraton. Sehingga tampilannya lebih dinamis. Pola formasi yang digunakan dramatari topeng ini menggunakan prosenium stage, sungguhpun arenanya menggunakan arena. Tampak background gapura. Sebagaimana tradisi di akhir pertunjukan, para penonton dipersilahkan untuk berfoto bersama para Penari. Penonton segera menyerbu untuk berebut berfoto.
Reporter : R.Hidajat
Editor : Muhammad 'Afaf Hasyimy
Posting Komentar untuk "Pergelaran Rutin Lakon Panji Gaya Yogyakarta di Museum Sonobudoyo Yogyakarta"