Damariotimes.
Minggu, 5 Feberuari 2023. Perempatan Klenteng Eng An Kiong atau Lampu Merah Jl.
R.E. Martadinata Malang. Sore itu, kurang lebih pukul 15.00 WIB mendadak padat,
banyak kendaraan bermotor mengarah ke Klenteng tertua di Malang itu. Mereka
yang mengendarai mobil sudah di parkir berjajar ke selatan, dan mereka yang
membawa motor di arahkan untuk parkir di seberang jalan.
Kepadatan
jalan itu beralasan, karena hari itu merupakan peringatan Cap Go Meh. Banyak
orang berbagai strata masyarakat, utamanya warga Tionghoa dan mereka yang
memeluk keyakinan Konghucu. Mereka datang untuk merayakan lebaran China itu
dengan menyantap lontong sayur, yang sudah terkenal dengan lontong Cap Go Meh.
Hidangan lontong Cap Go Meh (Foto ist.) |
Suasana
sungguh sangat meriah, semua yang hadir keluar masuk, dan juga ada yang
memanjatkan doa (sembayang) diberbagai bilik berlangsung tanpa merasa
terganggu. Bahkan masyarakat datang masuk tidak di tanya, dan tidak di awasi
secara ketat. Bahkan mereka ada yang makan sampai dua kali, juga tidak ada yang
menegur.
Kondisi
yang demikian ini benar-benar menjadikan suasana sangat menyenangkan, mereka
yang bukan keturunan China atau bukan pemeluk keyakinan Konghucu mungkin tidak
mengerti apa arti hari hari Imlek, dan hari terakhir peringatan hari raya
tersebut. Seperti pada hari lebaran Idul Fitri, setelah sepekan merayakan
kupatan. Hal ini tentunya sangat mirip, peringatan ini dirayakan untuk
menghormati Dewi padi dalam mitos agama Hindu, yaitu permohonan kesuburan dan
rejeki pada Tuhan YME.
Reporter : R. Hidajat
Editor : Muhammad 'Afaf Hasyimy
Posting Komentar untuk "Lontong Cap Go Meh: di Klenteng Eng An Kiong Malang"