Damariotimes.
Pengertian motif gerak menurut Theresia Suharti dalam diktat: Tari
Putri Gaya Yogyakarta adalah: identik dengan pengertian ragam yang sudah
dikenal umum, dimana ragam itu merupakan suatu rangkaian beberapa unsur gerak
yang di dalam bentuknya sudah mengandung makna atau motivasi tertentu.
Penampilan tari Gunungsari (Foto ist.) |
Dalam bentuk
tari Gunungsari terdapat motif-motif yang menurut pembagiannya terdiri dari: Motif
gerak statis (gerak diam untuk mengawali gerak dan atau mengakhiri gerak), motif
gerak penghubung (transisi) yaitu motif gerak yang dipergunakan sebagai
jembatan (penghubung) antara motif gerak yang satu dengan motif gerak yang
lain, dan motif gerak. Dalam motif gerak dapat terdiri dari motif
gerak maknawi yang disebut Gesture dan motif gerak murni yang
lazim disebut Pure Movement.
Secara umum
bentuk gerak tari Gunungsari lebih banyak menggunakan motif gerak maknawi,
bukan lantaran karena nama-nama geraknya. Tetapi motif-matif gerak tari
Gunungsari memang menggambarkan tingkah laku manusia atau satwa. Dalam
permasalahan ini penulis ingin melihat ingin melihat seberapa jauh pengaruh
motif-motif gerak satwa tersebut dalam membentuk karakter tari Gunungsari.
1. Motif gerak Merak Ngigel
Motif gerak
Merak Ngigel alah menggambarkan burung gerak yang sedang mengangkat ekornya,
biasanya gerakan semacam ini biasanya dalam keadaan birahi, bercumbu. Gerakan
ini juga disebut motif gerak Merak dhidhis, yaitu: gerakan merak yang
sedang mencari kutu. Gerakan yang mengikuti gerak ini adalah: motif gerak
merak kebes, yaitu: menggambarkan burung merak yang mengibaskan sayapnya.
2. Motif Gerak Menjangan Miyak Glagah: motif gerak
ini menggambarkan gerakan menjangan (kijang) yang menerobos semak belukar.
3.
Motif gerak Tikus Ngungak Salang: gerakan yang
menggambarkan seekor tikus yang sedang mencari makan, sambil umpetan di balik salang
(tempat nasi), gerakan semacam ini juga ada yang menyebut motif gerak Cindil
ngungak Tumpeng. Gerakan anak tikus yang yang melihat Tumpeng.
4. Motif gerak Dali Nyamber Banyu; menggambarkan
burung Dali yang menyambar permukaan air untuk menangkap ikan.
5. Motif gerak Wader Pari Nyungsung Beji: merupakan
gerak yang diambil dari tingkah laku ikan wader kecil seperti biji padi,
oleh karena itu disebut Wader pari. Ikan itu sedang menempuh derasnya
air, sedang Beji adalah air kali (sungai) yang jatuh bercucuran (gerojokan).
Pada saat ini, gerakan-gerakan tari
Gunungsari yang relatif sulit dan tidak dinamis dalam presentasinya itu mulai
berkurang, hanya beberapa gerak yang dianggap pokok dan mewakili seperti gerak
merak ngigel, merak didis, dan merak kebes. Sementara gerak yang lain mulai
ditinggalkan.
Penulis : R. Hidajat
Editor : Muhammad ‘Afaf Hasyimy
Posting Komentar untuk "Tari Topeng Gunungsari di Malang Jawa Timur"