Pengemasan Seni Wisata di Masyarakat Batak Toba

        Damariotimes. Respon masyarakat adat terhadap pariwisata atau industri kreatif sebagai penyangga semakin mantap. Seperti di lingkungan masyarakat adat batak yang tinggal di Danau Toba. Mulai dari para pemilik perahu yang dapat membawa wisatawan untuk keliling ke berbagai destinasi wisata di lingkungan masyarakat adat.
Atraksi upacara adat masyarakat Batak di Danau Toba (Foto ist.)
          Destinasi tujuan wisata di kampung adat masyarakat Batak Toba, seperti di Kampung Ulos Hutaraja yang berada di desa Lumba Suhi. Kecamatan Panguruan, Kabupaten Samosir. Agar dapat menjangkau destinasi ini, dapat melakukan perjalanan melalui Parapat, kemudian menyeberang ke Pelabuhan Ambarita.
        Perjalanan menuju lokasi ini membutuhkan waktu kurang lebih satu jam, setelah sampai di Kampung adat, wisatawan dapat melihat secara langsung dan menemui para perajin Ulos. Di tempat lain juga disambut oleh masyarakat adat untuk menunjukan adat kebiasaan mereka penghormatan roh nenek moyang, termasuk ritual yang menggunakan tari.
      Jika waktu berkunjung memang sangat longgar, wisatawan dapat keliling untuk membeli souvenir berupa oleh-oleh t-shirt atau pernak-pernik kerajinan dari kayu atau kain. Jangan heran, sepanjang perjalanan tentu akan dipanggil-panggil oleh para pedagang. Mereka jumlah sangat banyak, dan barang yang dijual relatif sama. Maka wisatawan selalu datang dan membanding-bandingkan, bahkan menawar-nawar. Hal tersebut merupakan pemandangan yang biasa.
 
 
 
Reporter                : R. Hidajat
Editor                    : Muhammad ‘Afaf Hasyimy

Posting Komentar untuk "Pengemasan Seni Wisata di Masyarakat Batak Toba"