'Cuci Otak' Tips Menulis Artikel Jurnal Internasional bersama Prof. Dr. Yazid Basthomi, M.A.

Damariotimes. Perbincangan santai tapi serius bertopik seputar penyakit penulis artikel jurnal internasional, bersama Prof. Dr. Yazid Basthomi, M.A. Koorprodi S3 pendidikan Bahasa Inggris di FS UM. Penulis bersyukur dapat bertugas bersama, kami satu hotel di Penang Malaysia. Menginap di U Hotel Penang.
Di waktu istirahat santai, setelah penulis menyodorkan draf rencana artikel. Beliau membaca sekilas untuk beberapa menit, komentar yang disampaikan dibagian pendahuluan; langsung das-des, kurang argumentatif, walaupun topiknya menarik. Ini merupakan kebiasaan umum bagi penulis artikel di Indonesia.

Prof. Dr. Yazid Basthomi, M.A. jangan 'tutut-tutur' (Foto ist.)

Pada awal telah disampaikan pemahanan peneliti/penulis tentang subjek bahasannya, tanpa mengemukakan argumentasi dari mereview artikel sejenis yang mutakhir dari peneliti yang lain, sunggupun sudah ada beberapa penelitian terdahulu. Namun urgensinya topik itu diteliti membutuhkan data dukung dari peneliti yang lain. Sehingga ada kesempatan untuk menawarkan dan berargumentasi, bahwa artikel ini memang ada sisi yang masih gelap. Sehingga dalam pendahuluan tidak membutuhkan penjelasan detail tentang subjek, yang dijelaskan adakah argumentasi dengan dasar penelitian terdahulu, dan penelitian orang lain yang sama-sama menaruh perhatian pada subjek, maka kebiasaan menjelaskan subjek penelitian yang bersifat teknis, itu menjadi kelemahan. Istilah beliau 'tutur-tutur'.

Seolah-olah peneliti sudah benar-benar tahu, namun melupakan apa yang ingin ditawarkan pada pembaca, sehingga mereka benar-benar meluangkan waktu mau membaca, bahkan menjadi penting.
Aspek yang harus sangat dipahami, bahwa redaktur dan review jurnal internasional itu adalah pakar dibidang topik yang dibahas. Mereka tentu tidak ingin cerita tentang subjek penelitian, namun argumentasi penulis yang harus sangat kuat memaksa hingga menentukan topik yang sedang dibahas itu benar-benar menarik dan perlu diketahui publik pembacanya.
Apakah anda juga demikian, berikan komentar untuk dapat kita maju bersama dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Penulis : R.Hidajat
Editor : Muhammad ‘Afaf Hasyimy