Damariotimes. Dalam
rangka melestarikan kesenian Jawa Timur, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota
Malang menggandeng Ludruk Tjap Djempol untuk menggelar seni pertunjukan Ludruk
yang mengusung cerita “Lamaran” bertempat di Taman Krida Budaya Jawa Timur, Jl.
Soekarno Hatta No. 07, Kota Malang pada hari Kamis (24/11/2022).Foto salah satu adegan lakon Lamaran (Foto Ist.)
Ludruk Tjap
Djempol dipimpin oleh Mbah kakung Suwito H.S. Kesenian ini merupakan seni
teater rakyat yang diangkat dari cerita sehari-hari yang sangat umum di
kehidupan masyarakat. Tema dari ceritanya muncul dari permasalahan-
permasalahan masyarakat pada umumnya. Maka dari itu, kesenian Ludruk ini
dinilai sebagai teater rakyat.
Dalam pertunjukan
Ludruk semalam menceritakan kehidupan sehari-hari Suwito. Suwito adalah seorang
asisten rumah tangga yang pekerja keras, ia bekerja di rumah juragan Totok yang
kaya raya di kota. Suatu hari, Suwito kedatangan putrinya bernama Selin dengan
kekasihnya yang bermaksud untuk melamar Selin. Tanpa pikir panjang Suwito
menerima lamaran tersebut. Disisi lain istri Suwito di kampung kedatangan tamu
seorang yang kaya raya dan berprofesi
sebagai dosen. Orang tersebut juga hendak melamar putrinya yang bernama
Selin. Tanpa musyawarah istri suwito juga menerima lamaran orang tersebut.
Dalam pertunjukan ludruk tjap djempol
dengan cerita “Lamaran” ini, mengusung kesenian ludruk dengan menggunakan
tradisi lama. Terlihat pada segi musik dan alur cerita yang disajikan. Musik
pengiring yang ada pada pertunjukan tersebut berupa seperangkat gamelan yang
digunakan untuk mengiringi uyon-uyonan dan juga pengiring tari Remo
Putri pada bagian awal.
Inovasi
yang ada dalam pertunjukan ludruk ini terdapat pada penataan cahaya (lighting),
kostum pada penari Remo, sinden, dan juga tokoh anak muda yang menggunakan
kostum dengan mengikuti perkembangan zaman, namun tetap memiliki kesan
sederhana. Inovasi lain juga terdapat pada gaya Bahasa yang digunakan oleh
pemain seperti penggunaan Bahasa Inggris sebagai pelesetan kata. Untuk lighting-nya
sendiri yang digunakan hanya warna netral (putih) dan terdapat beberapa
transisi dengan menggunakan blackout pada stage untuk mengganti
properti.
Editor : Harda Gumelar
Posting Komentar untuk "LUDRUK TJAP DJEMPOL KEMBALI BERKARYA"