Damariotimes, Jawa Tengah, Sabtu 1 Oktober 2022, pusat pelancongan di Taman Wisata Candi Borobudur dan Prambanan Jawa Tengah mulai ramai dikunjungi. Candi Prambanan yang strategis, karena berada di pinggir jalan raya Yogya-Solo. Sudah barang tentu menjadi prioritas bagi para penyelenggara perjalanan wisata, utananya bagi wisatawan domestik. Rombongan mahasiswa dan pelajar.
Ditutup untuk umum (Doc. Ist) |
Pilihan utama wisatawan domestik tentunya berfoto ria, karena arsitektur candi Prambanan yang sangat unik, tiga candi menjulang tinggi kurang lebih 30 meter, berjajar dari utara ke selatan. Candi Hindu ini merupakan representasi dari trimurti, tiga Dewa utama: Brahma, Siwa, dan Wisnu. Di depan candi tersebut terdapat candi yg lebih kecil sebagai representasi kendaraan para Dewa tersebut, candi Brahma dihadapkan dengan candi Angsa, candi Siwa dihadapkan dengan candi Nandi, dan Candi Wisnu dihadapkan candi Garuda. Semua sisi di empat arah mata angin ada gapura dan di depannya terdapat candi Kelir. Sungguh sangat menakjubkan. Sementara di bagian tertentu juga dilakukan renovasi, utamanya mengkonstruksi gapura dibagian barat, dan candi di sekeliling candi utama. Berbagi bongkahan batu yang konon disebutkan sebagai candi Sewu (seribu).
Objek wisata Prambanan (foto ist.) |
Sebelum pandemi covid 19 semua wisatawan dapat mendaki badan candi untuk menikmati keindahan pahatan relief Ramayana di dua candi, yaitu candi Sewu dan Candi Brahma. Semua episode Perjalanan Sri Rama dan Sinta yang terbagi dua candi tersebut. Namun sejak masa pandemi hingga sekarang masih belum dapat diperbolehkan mendaki semua badan candi; "di tutup untuk umum". Menurut petugas yang mengawasi pengunjung menyebutkan " Penutupan itu semata-mata untuk keamanan pengunjung " Karena lorong untuk menikmati keindahan relief badan candi itu sempit. Jika penonton berjejal dapat dipastikan akan membahayakan kesehatan. Tegasnya, sambil menambahkan, peraturan itu hingga saat ini belum dicabut. Sehingga wisatawan hanya dapat berfoto ria di halaman candi yg di bangun pada abad ke VIII itu.
Editor: Muhammad ‘Afaf Hasyimy
Posting Komentar untuk " Pasca Pandemi Candi Prambanan "ditutup" Wisatawan hanya bisa melihat dari Pelatarannya"