Damariotimes. Apabila ke Bangkok, yang paling mengasikkan adalah datang ke Wat Arun. Bisa melalui jalan darat dengan mengendarai Tuk-Tuk atau melalui jalur sungai dengan menumpang prahu motor. Asik menikmati lingkungan kota Bangkok yang eksotik.
Wisatawan Indonesia di Wat Arun, Langsung Borong Souvenir (foto ist.)
Wat Arun beralamat 158 Thanon Wang
Doem, Wat Arun Bangkok Yai, Bangkok 10600, Thailand. Di buka untuk umum setiap
hari mulai pukul 08.00-16.00. Jangan lupa untuk menggunakan pakian lengan
panjang, dan mengenakan topi. Karena di tempat ini sangat panas. Terlebih jika
benar-benar ingin mendaki badan candi.
Wat Arun yang menjulang tinggi, kurang lebih 70 meter (Foto ist.) |
Wat Arun merupakan candi dengan tiga
lantai, pengunjung dapat naik tangga yang curam sampai pada dua lantai saja.
Pemandangan dari atas candi dapat melihat di sekeliling dengan panorama kota
dan sungai Chou Phraya yang ramai dilintasi perahu motor.
Bagi para wisatawan Indonesia, ke
Wat Arun memiliki kesan yang berbeda, tidak hanya menikmati keindahan candi
Budha ini. Namun pada umumnya langsung menyerbu kios souvenir. Dagangan yang
dijual di tempat ini cukup untuk memberikan buah tangan pada sanak-keluarga,
teman, dan tetangga dekat.
Ibu-ibu selalu keasikan belanja (foto ist.) |
Bagi ibu-ibu sangat tertarik untuk
membeli berbagai jenis tas jinjing, hiasan dinding bermotif gajah, bahkan
baju-baju dengan berbagai ukuran, tidak ketinggalan T-Shirt seharga 500 Bath
dapat tiga potong, jika membeli satuan ditawarkan 150 Bath. Untuk tas jinjing
yang paling murah seharga 100 Bath. Gantungan kunci ditawarkan 150 Bath, jika
memaksa untuk menawar tentu akan diberikan 100 Bath. Gelang tangan dari logam
berpola ukiran gajah dapat dibeli secara satuan seharga 100 Bath.
Berbagai barang yang menarik dan
unik, yang jelas di tempat ini merupakan tujuan yang sangat menarik. Bahkan ada
kepuasan tersendiri bagi wisatawan Indonesia, sungguhpun para pedagang tersebut
juga seringkali berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Karena tempat ini memang
sangat diminati oleh banyak wisatawan internasional.
Editor : Harda Gumelar
Posting Komentar untuk "Pasar Sovenir Di Wat Arun: Pedagangnya Bisa Bahasa Indonesia"