Damariotimes. Malang, Kamis,
27 Oktober 2022 telah diselenggarakan Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional
(PEKSIMINAS) XVI di Universitas
Brawijaya (UB) Malang. Salah satu peserta yang mewakili Perguruan Tinggi se-Jawa
Timur adalah unit kegiatan Mahasiswa yang didukung oleh mahasiswa Program Studi
Pendidikan Seni Tari dan Musik, DSD, FS, Universitas Negeri Malang.Kontingen Koreografi dari Universitas Negeri Malang (foto ist.)
Koreografi yang ditandingkan ke
Festival Tari Tingkat Nasional tersebut dipersiapkan lebih dari satu bulan,
mereka menyiapkan diri dengan berbagai upaya teknik, dan juga mentalitas yang
terus di motivasi oleh Dr. Tri Wahyuningtyas, M.Si. sebagai pembina tari, dan
Hartono, M.Sn, sebagai pembina musik.
Koreografi yang ditandingkan
berjudul: Huswa Mataya. Sebagai koreografer: Binti Ayu Farida, Komposer: Anjamar Syahfa Lagsita, Penata Busana:
Anjamar Syahfa Lagsita, dan Penata Cahaya: Achmad Sabiqul Adam. Konsep yang
ditampilkan adalah bertolak dari
penggambaran sosok penari perempuan
tua yang masih memiliki semangat dalam mengembangkan nilai-nilai kearifan lokal
di tengah era millenial. Semangat yang terus bergejolak tak terbatas oleh waktu
demi terjaganya kualitas berbudaya generasi muda.Tampilan koreografi Huswa Mataya di Gor Pertamina UB (Foto Ist.)
Koreografi ini berbentuk semi komikel, namun
mempunyai tampilan yang bersifat ornamentis. Faktor gerakan yang bersifat
teknis atraktif masih digunakan sebagai cara untuk menjalin struktur koreografi.
Sementara pola-pola pantomimik digunakan untuk memberikan penjelasan verbal,
sehingga tampilannya tampak sebagai sajian representatif.
Musik digarap dengan berorientasi
pada vokabuler gending Malang yang telah digarap secara ornamentik, ada sentuhan
kreativitas yang mengimbangi dan berusaha menghidupkan gerak. Utamanya untuk
memberikan tekanan-tekanan yang bersifat staccato. Tekanan-tekanan yang
pendek, dan berhenti, langkah kaki yang maskulin, dan atraksi rol, serta tegak
siaga untuk mendapatkan posisi yang sempurna.
Spirit
koreografi ini lebih ditekankan pada aspek pendidikan, bagaimana upaya
transformasi tari dapat dikuasai oleh generasi muda, namun dalam proses
pembelajarannya tentu ada kondisi berjarak antar generasi. Namun hal tersebut masih
belum sangat kuat menjadi daya tari untuk diapresiasi, karena tampak sebagai
verbalistik. Sudah barang tentu hal ini juga tampak pada penyaji-penyaji yang
lain, masih ingin menunjukan tampilan panggung yang dapat dipahami oleh dewan
juri.
Editor : Muhammad ‘Afaf Hasyimy
Posting Komentar untuk "Koreografi Huswa Mataya dari Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik, DSD, FS, Universitas Negeri Malang Mewakili BPSMI Jawa Timur Bertarung Ke PEKSIMINAS XVI"