Menjelang pagi buta, 05.00 waktu setempat, ada di antara anggota rombongan yang mencari pakaian khas Thailand di sepanjang pinggiran hotel. Berikutnya makan pagi dengan menu eropa dan lokal, tampak semuanya makan dengan lahap. Sungguhpun ada yang mengeluh pedas, terlalu banyak makan buah, atau yang bilang rempah kulinernya aneh.
Tour guide Hakim dan Hafiz sedang bersiap-siap bertuga (Foto ist.) |
Hari ke tiga, direncanakan mengunjungi Wat Arun dengan melalui jalur sungai. Sensasi yang pertama adalah mengarungi sungai besar, arinya yang deras, dan jalur yang bersejarah. Selain dari pada itu juga sensasi memberi makan ikan patin dengan roti yang dibeli dari pengemudi prahu 20 Bath, dan yang kedua mengunjung kuil bersejarah Wat Arun, di tepinya ada wisata belanja. Beberapa orang menyempatkan untuk bertemu para biksu, dan berfoto bersama.
Tasya sedang mendokumentasikan peserta di atas prahu (Foto Ist.) |
Angin dipuncak Golden Monut terlalu kencang memaksa untuk segera turun, makan siang. Karena hari sudah sore langsung ke platinum untuk belanja barang up to date. Berikutnya makan malam, dan bergerak kembali menuju Icon Siam, mall yang gemerlapan dengan kuliner yang melimpah. Lelah, berikutnya membawa tubuh yang lelah ke hotel. Tapi dijalan tetap meriah, karena full karaoke, bahkan ada yang baca puisi karya Gunawan Muhammad berjudul Asmaradhana. Seharian berkeliling kota Bangkok menjadi kenangan yang syahdu untuk dibawa mimpi.
Esok hari, Minggu, 23 Oktober
2022. Rombongan tampak segar setelah
sarapan pagi di restoran Prince Palace hotel. Rencana akan mengunjungi
pusat herbal, Namun waktu sudah menunjukan jam 09.00 Karena jadwal penerbangan
pukul 09.40. Menuju bandara internasional Kualalumpur, dan lanjut bertolak ke
Indonesia 13.40.Namun harapan untuk cepat kembali ke tanah air pupus, berita
mengejutkan bandara Juanda dan sekitarnya dihempas badai. Pesawat mengalami delay hingga pukul 03.20 dini hari.
Maka rombongan harus menginap di bendara Kuala Lumpur.
Immanuel, Orner Travel & Tour KIRANA Malang sedang mengecek bagasi (Foto Ist.) |
Trip ini penuh kenangan yang
mengesankan, usaha keras Travel & Tour KIRANA
Malang yang dikomandani Immanuel dengan staf: Tasya dan Lia Anjaini. Mereka menampakkan
sebagai tim yang solid dalam melayani peserta tour. karakter Tasya berbeda
Immanuel sebagai owner, dia tampak sebagai pria dewasa, menunjukan sikap
ketegaran, tampilannya yang tenang dan kooperatif, utamanya melayani ibu ibu.
Tasya yang riang, cekatan, tegas, menunjukan kemampuan sebagai leader tour, Lia
Anjaini yang tenang, menunjukan diri
dapat melakukan yang orang lain inginkan. Dengan kelebihan dan
kekurangan tim travel & tour Kirana memang perlu diapresiasi 9 point dari
10.
Editor: Muhammad ‘Afaf Hasyimy
Posting Komentar untuk "Kerja cepat, Tanggap, dan Sigap Bersama KIRANA Tour & Travel Ke Thailand (bagian 2)"