Damariotimes. Sabtu, Malam Minggu; tanggal 27 Agustus 2022 digelar tari Zapin Rampak Empat-Empat karya Dr.Robby Hidaja, M.Sn. dkk. di Resto Inggil jl. Zainul Arifin 53 Malang. Resto Inggil yang di kelola oleh Dwi Cahyono, SE. ini memiliki ciri khas ke etnikan, bahkan resto yang menyediakan menu tradisional Jawa ini bernuansa kesejarahan. Tentunya sangat cocok untuk menampilkan karya tari yang berlatar belakang etnik, seperti halnya tari Zapin.
Penari Zapin yang siap menghibur tamu-tamu di Resto Inggil Malang (Foto Ist.)
Tampilan tari Zapin Rampak Empat-Empat di Resto Inggil Malang (Foto ist.) |
Tari Zapin yang
ditampilkan di Resto Inggil tersebut adalah tari Zapin Rampak Empat-Empat,
yaitu karya kontemporer yang musik iringannya digarap dengan teknik digital
oleh Drs. Bagus Brahmananto, seniman serba bisa dari Kota Malang. Penari yang
menampilkan adalah (1) Lulua Wardha Cahyani, (2) Nuri Awalinda Safitri, (3) Fitrin
Ainussholeha, (4) Risma Suharya, dan dibantu oleh official Ramadhani
Ardiansyah (merangkap sebagai
penari Bapang), dan MC. Diesta Nandini.
Tari Zapin Rampak
Empat-Empat ini pada tanggal 1 Juli 2022 di Dewan Kesenian Malang. Pada acara
Seminar dan diskusi dengan narasumber Tri Brotowibisono, M.Si. tersebut
mengevaluasi beberapa aspek yang mendapatkan sorotan tajam, yaitu pada aspek
penghayatan dan teknik. Mengingat penarinya rata-rata memiliki latar belakang
tari Jawa. Sehingga rasa gerak Jawa yang melekat pada lantai pentas itu
menghambat penghayatan gerak. Mengingat tari Zapin Arab yang dibawa oleh para
pedagang dari Hadramaut, Yaman Selatan itu adalah bersumber dari teknik gerak
kaki yang disebut dengan istilah “zafn”
yang berarti “gerak cepat” dalam bahasa Arab.
Tri Brotowibisono, mengevaluasi teknik tari Zapin karya Robby Hidajat dkk (Foto ist.) |
Robby Hidajat, menegaskan. Bahwa menari dengan para Zapin
kontemporer ini merupakan salah satu inovasi. Karena selama ini tari Zapin
hanya ditampilkan sebagai tontonan, sungguhpun dari beberapa sumber sudah ada
yang ditarikan oleh wanita atau wanita dan laki-laki. Namun Zapin yang dapat
menari bersama para penari Zapin belum pernah dilakukan. Tentunya hal ini
merupakan ciri khas pengembangan ruang wisata seni pertunjukan, yaitu
keterlibatan para wisatawan merupakan bentuk dari kenangan. Tampilan tari Zapin bersama Penonton (Foto Ist.)
Editor : Muhammad ‘Afaf Hasyimy
Posting Komentar untuk "TARI ZAPIN HASIL PENELITIAN I’MRC SOS-HUM UNIVERSITAS NEGERI MALANG DIPENTASKAN DI RESTO INGGIL MALANG"