Dr. Rudi Irawanto, M.Sn.
Damariotimes. Pada Sabtu 6 Agustus 2022, bertempat di dusun
Maron desa Senden Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kadiri, berhasil dikukuhkan
desa Senden sebagai desa budaya Kampung Panji. Pengukuhan desa Senden sebagai
desaKampung Panji diprakarsai oleh tim PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat)
Universitas Negeri Malang dari Departemen Seni dan Desain berkerja sama dengan
Padepokan Cipto Mudho Laras desa Senden dan Dewan Kesenian dan Kabudayaan
Kabupaten Kediri (DK4). Pengukuhan Kampung Panji merupakan salah satu program
kebudayaan yang telah dirancang semenjak 3 tahun lalu, tetapi baru dilaksanakan
pada tahun ini. Pogram ini mendapat
dukungan penuh dari kepala dusun Maron,kepala desa Senden, camat Kayen Kidul,
DK4, hingga perwakilan dari Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri, yang turut hadir pada pengukuhan
tersebut. Disamping mendapat dukungan dari jajaran pemerintah daerah setempat,
pengkuhan Kampung Panji juga dihadiri oleh KP Probo Probo Adinegoro, yang
merupakan adik dari Pakubuwono XIII dari keraton Surakarta. KP Probo
Adinegoro turut memberikan sabdotomo atau petuah kebijakan tentang budaya Panji. KP Probo
menyebut Panji sebagai akronim dari Papan kang Nyawiji atau tempat yang menyatu, antara berbagai kekuatan. Kedatangan KP Probo
dipandang sebagai suatu kehormatan tersendiri bagi warga desa tersebut.Pemotongan tumpeng sebagai tanda pengukuhan kampung Panji oleh Kepala Dusun Maron dan KP Probo Adinegoro dari keraton Surakarta (Foto ist.)
Kampung Panji
merupakan desa yang akan dikembangkan sebagai desa budaya dengan mengadopsi
kebudayaan Panji. Budaya Panji merupakan budaya yang bersumber dari cerita-cerita
Panji. Budaya Panji di ekspresikan dalam berbagai macam seni, baik seni rupa,
seni suara, maupun seni pertunjukan. Pada seni pertunjukan cerita Panji dapat
dijumpai pada seni wayang Krucil dan seni Jaranan Jawa. Dusun Maron desa Senden
Kecamatan Kayen Kidul merupakan salah
satu desa yang memiliki potensi budaya dalam bidang seni-seni bertema
Panji tersebut. Wayang Krucil dan seni Jaranan Jawa di desa tersebut telah ada
semenjak awal abad ke 20, potensi budaya yang dapat dikembangkan daya tarik
wisata kultural di kawasan Senden.
Tim PKM UM
dibawah koordinasi Dr. Rudi Irawanto, berhasil mengukuhkan desa Senden sebagai
Kampung Panji yang ditandai dengan penampilan seni Jaranan Jawa dari
pemuda-pemuda desa tersebut, pementasan seni campursari dari anggota padepokan
seni, dan pergelaran wayang Krucil dengan lakon Bancak Doyok mbarang Jantur. Lakon Bancak Doyok mbarang Jantur merupakan kisah Panji yang menceritakan
pencarian abdi setia Raden Panji, Kyai Bancak dan Kyai Doyok untuk mencari Dewi
Onengan. Pencarian itu kedua punokawan ini dilakuka sambil menyamar sebagai dua orang pengamen (mbarang) dengan sambil melagukan Janturan atau semacam parikan atau jula-juli. Ki Harjito selaku dalang wayang
Krucil,mengemas pertunjukan dalam durai 6 jam ini dalam versi yang lebih fleksibel dengan memasukkan unsur kentrung
atau seni Gemblungan khas Kediri dalam pergelarannya. Naskah Doyok mbarang Jantur diadopsi dari naskah serupa terbitan Tan Koen
Swie tahun 1927.
Pengukuhan
kampung Panji di desa Senden, dihadiri masyarakat luas semenjak sore hari. Acara
sore tersebut juga melibatkan kalangan
UMKM dengan mengadakan bazar desa dengan jumlah lebih dari 50 stand dari
kalangan muslimat NU dan masyarakat sekitar.
Editor :
Harda Gumelar
Posting Komentar untuk "PEMBUKAAN KAMPUNG PANJI DIHADIRI OLEH DEWAN KESENIAN HINGGA PEMBESAR KERATON SURAKARTA"