Damariotimes, Yogyakarta, hotel klasik yang menghadap ke utara tampak lurus dari jl. Gajah Mada, tepat di sebelah selatan dari Jl. Sultan Agung. Orang Jawa bilang hotel ini posisinya tusuk sate.
Hotel ini didirikan sejak tahun, 1960 an. Dengan bangunan lantai 3 lantai, dengan kamar sederhana sebanyak 23-25 buah. 4-7 kamar di tempati keluarga.
Petugas 5 orang resepsionis merangkap bell boy, semuanya sudah mengabdi selama kurang lebih 25 tahun. Semuanya adalah laki-laki yg siap melayani setiap tamu yang sedang berkunjung. Mereka bekerja sistem rolling kerja.
Suasana pengunjung menikmati sarapan pagi di lobby (Foto ist.) |
Legend dan Mistis
Dari kabar burung, hotel sederhana ini punya kesan klasik dan kurang terawat, dan mistis; sungguhpun ini bukan tempat uji nyali, tapi beberapa tamu yg peka sering kali merasa ada aura mistis, bahkan ada yg disapa melalui mimpi.
Aura mistis dimungkinkan karena hotel ini tidak terawat, atau dimungkin karena harga kamarnya yg relatif murah, sehingga tidak dapat digunakan sebagai modal renovasi.
Jika anda berminat dapat menyimak sekilas harga kamar yang ditawarkan.
Kondisi fasilitas kamar: dua bead, AC, TV, kamar mandi dalan, air hangat (foto ist.) |
Pelayanan yang familier.
Hotel dengan kamar yang memiliki fasilitas bed besar dua buah untuk 1-3 orang, televisi 14 inci, kamar mandi dalam dengan air panas.
Setiap kamar dilengkapi handuk kecil dan sabun mandi. Setiap pagi setiap kamar dikirimkan breakfast berupa roti bakar berlapis selai dan teh panas yg segar.
Ada beberapa pengunjung yang fanatis, jika ke Yogya pasti selalu menginap di hotel legend ini. Kesan yang utama adalah pelayanan yang akrab dan penuh rasa persaudaraan.
Kondisi hotel di setiap kota wisata tentunya banyak hal sesuai dengan spektasi setiap orang, pilihan ke hotel murah pasti ada pertimbangan tersendiri, utamanya penyesuaian kondisi ekonomi masing-masing. Jika mereka yang berkantong tebal sudah pasti tidak mampir ke hotel Wilis yang legend ini.
Posting Komentar untuk "Wilis: Hotel Legend di Jl. Sultan Agung no. 12 Yogyakarta Tetap Bertahan di Tengah Perkembangan Yogyakarta Metropolis"