Damariotimes. Malang, 10 Juli 2022. Di Nusantara telah dikenal tari Zapin yang berasal dari budaya masyarakat Arab dari Yaman atau Hadramaut. Mereka datang sebagai pedagang ke berbagai wilayah pesisiran Indonesia dalam beberapa gelombang. Tercatat sekitar abad XIII, yang telah mendarat di berbagai daerah di Semenanjung Malaka, dan juga sebagai Sumatera, abad XVIII telah menyebar diberbagai daerah pesisir Sumatera dan Kalimantan, bahkan pada abad XIX telah tersebar di berbagai wilayah merata di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Makassar, hingga ke sebagaian daerah di Filipina.
Tampilan Zapin Kemantin Baru (Foto ist.) |
Pada saat ini Zapin Arab masih
berkembang di kantor-kantor budaya masyarakat Arab dengan komunitas musik
Gambus. Hasil penelitian dari Dr. Robby Hidajat, M.Sn. bersama tim yang
tergabung dalam skema penelitian Indonesia-Malaysia Research Consortium (I’MRC)
Sosial Humaniora 2021 dan 2022. Menunjukan bahwa ada nilai-nilai spiritual dan
sosial yang terkandung dalam tarian tersebut, hanya saja sudah sejak lama tarian
berlatar belakang budaya Arab ini tidak berkembang di Jawa.
Penelitian yang beranggotakan Prof. Dr. Suyono, M.Pd., Dr. Joko
Sayono, M.Pd., M.Hum., dan keterlibatan alumni dari
Keguruan Seni Rupa Universitas Negeri Malang: Muhammad ‘Afaf Hasyimy, M.Pd.
serta anggota mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik; Radika
Amalia Setyaningrum.
Penelitian tentang tari Zapin difokuskan pada upaya menggali,
mengembangkan, dan mengkonstruksi tari Zapin sebagai bentuk seni tari yang
memiliki potensi sebagai pariwisata yang mampu menjembatani hubungan
Indonesia-Malaysia. Oleh sebab itu melibatkan peneliti asing dari Universiti Teknologi
Malaysia, yang terdiri dari Dr. Iziq Eafifi Bin Ismail (sebagai ketua kolaborator), anggota: Prof. Dr. Syed Ahmad Iskandar,
dan Dr. Norliza Bt. Mohd Isa.
Penelitian ini dilakukan semata-mata untuk mengembangkan bidang ilmu
seni pertunjukan, utamanya bidang koreografi yang telah berakulturasi dengan
budaya setempat.
Pada tahun ini, Dr. Robby
Hidajat, M.Sn. bersama tim telah melakukan eksplorasi dan menyajikan dalam
berbagai kegiatan. Pada tanggal 1 Juli 2022. Telah digelar Seminar, Diskusi,
dan validasi koreografi Zapin Rampak Empat-Empat di Dewan Kesenian Malang
(DKM). Tarian yang ditampilkan empat orang ini dimaksudkan sebagai ungkapan
kebersamaan, sehingga gerakan yang serempak menjadi kekuatan dari tarian yang
ditampilkan. Pada diskusi tersebut ditampilkan narasumber bidang musik: Drs.
Bagus Brahmananto, dan Narasumber bidang koreografi etnik: Tri Broto Wibisono,
M.Si.
Pada tanggal 10 Juli 2022.
Bertempat di Warung Tani. Dr. Robby Hidajat, M.Sn. Beserta Tim juga menyajikan
hasil konstruksi tari zapin yang diberi judul Zapin Kemantin Baru. Ditarikan
oleh (1) Mutiara Ramadhani P.S., (2). Enjela Nikita Sari, (3). Nurul Fadhilah
Mustafa, dan (4). Anugrah Ayu Setyarini. Tarian ini khusus dipersembahkan untuk
hajatan ngunduh mantu dari Hj. EW. Suprihatin, DP. Dan H. Hadi Wasito,
Koreografi ini dikembangkan bersumber dari Zapin Arab yang diberikan
sentuhan Melayu dan teknik tari lokal Jawa Timur. Karena penari-penarinya
berlatar belakang teknik gerak tari etnik Jawa Timur. Tari Zapin Kemantin Baru
di memberikan penguatan pada acara resepsi pernikahan. Hal ini dimungkinkan
dapat memberikan respon kontekstual terhadap sebuah acara. Karena berikutnya
diharapkan dapat memberikan respon tematik dari sebuah acara yang memungkinkan
dapat dikembangkan lebih produktif. Mengingat selama ini jenis tari Zapin Arab
hanya berkembang di lingkungan komunitas masyarakat Arab, sementara
penari-penarinya terbatas oleh laki-laki saja.
Zapin Raja di Laut (foto Ist.) |
Tarian yang kedua berjudul Zapin Raja Di laut, tarian ini diawali dengan pembacaan Puisi oleh Muhammad Sirojul Muniir, S.Pd. seorang aktor drama alumni Universitas Negeri Malang Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik.
Tari Zapin Raja di Laut yang
ditarikan oleh (1). Anjamar Syahfa Lagsita, (2). Dewi Agustina, (3). Rizky
Sussan Aulifia Al-Firdaus, dan (4). Sabikah Nur Pavita. Tarian tersebut
menyampaikan pesan mendalam pada
mempelai, mereka akan mengarungi bahtera rumah tangga. Meninggalkan orang tua
dan berjuang ke berbagai tempat untuk memperkuat eksistensi, profesi, dan
berbagai keinginan yang secara terus-menerus berkembang. Ini lah esensi pesan
yang disampaikan tampilan Zapin Raja Di Laut.
Editor : Harda Gumelar
Posting Komentar untuk "Dipentaskan Dua Koreografi Zapin Karya Dr. Robby Hidajat, M.Sn. dari Universitas Negeri Malang Pada Pesta Pernikahan di Warung Tani"