Damariotimes. Minuman yang populer di pulau Jawa ini, yaitu es dawet ayu dari Banyumas atau dari Banjar negara. Penjual es dawet ayu ini umumnya di dorong atau dipikul, dengan ciri yang khas adalah ada gambar punakawan; Semar dan Bagong atau Gareng dan Pitruk. Para pedagang yang asli merantau dari Bayumas atau Banjarnegara selalu menggunakan ciri khas tersebut. Wayang kayu Punokawan itu terbuat dari kayu kembang kantil, hal ini diyakini sebagai doa. Supaya pembeli selalu teringat dan selalu datang membeli.
Pedagang Es Dawet Ayu Banyumas dengan bentor (Foto ist.) |
Dawet
ayu dari Banyumas ini mempunyai foklor yang bervariasi, namun cerita itu
menarik untuk disimak sebagai asal usul yang menyertai tersebarnya minuman yang
menyegarkan itu. Diceritakan, bahwa dawet ayu ini berasal dari sebuah lagu yang
berjudul: Dawet Ayu Banjarnegara yang populer pada tahun 1980-an, cerita yang
lain berasal dari Ahmad Tohari. Cerita yang disampaikan adalah berasal dari
kabar burung. Pada tahun 1920-an adanya seorang pejual minuman dawet. Dagangan
itu diwariskan secara turun-temurun pada anak cucunya. Pada gegerasi ke 3 di
tahun 1970-an ada cucu pedagang dawet tersebut yang sangat terkenal
kecantikannya, sehingga dagangan dawetnya dikenal luas sebagai ‘dawet ayu’.
Tidak hanya sampai disitu, ternyata ada cerita lisan yang lainnya, yaitu
menurut Kiai Haji Khatibul Umam Wiranu. Sebutan dawet ayu itu bermula dari
seorang pedagang dawet yang bernama Munardjo, istrinya sangat cantik. Sehingga
jualan dawet pak Munardjo dikenal dengan sebutan dengan Dawet Ayu.
Lepas
dari berbagai cerita lisan yang berkembang di Banyumas, ternyata pedagang dawet
ayu ini juga ada di kota Malang. seorang lelaki berusia sekitar 50-an
menjajakan minuman dawet ayu dengan menggunakan bentor. Minuman itu memang
sangat menarik dan disukai oleh masyarakat. Biasanya mangkal di jalan Bondowoso
depan Universitas Kristen Widyakarya, namun ketika di bulan Romadhon ini selalu
mangkal di pasar takjil di Jl. Surabaya.
Dawet
ayu yang dijual sudah dikembangkan, yaitu dengan memberikan variasi ketan hitam
dan campuran jenis isian yang lain. Sungguhpun dawet yang berwarna hijau dari
tepung terigu, dan santan kelapa yang telah dicampur dengan es batu, untuk
mendapatkan rasa manis menggunakan gula aren. Segelas dijual Rp. 500,-
Editor : Harda Gumelar
Posting Komentar untuk "Dawet Ayu Asli Banyumas Di Malang"