Damariotimes. Jajanan yang dikenal luas di tanah air dengan nama cakwe sangat digemari oleh masyarakat. Pengamanan ini umumnya di jual bersama roti goreng, yaitu dibuat pada pagi hari untuk mengganjal perut sebelum sarapan. Rasanya sangat khas, cakwe merupakan roti tepung yang digoreng dengan rasa asin. Bisa dimakan bersama dengan saus, atau dicampur dengan bubur ayam. Bisa ditemani secangkir teh hangat atau kopi manis.
Cakwe (Gambar: Wikimedia Commons) |
Di
balik tersebarnya jajanan tradisional Tiongkok tersebut, ternyata mempunyai
latar belakang yang unik. Yaitu dikisahkan pada zaman dahulu kala di negara
tirai bambu sekitara abad XII. Seorang Kaisar bernama Tan Hao Zong memerintahkan
seorang jendral bernama Yoe-Fei. Tujuannya adalah mengembalikan kedaulatan
negara yang telah direbut oleh suku Jin.
Dengan
persiapan matang, serta strategi perang yang hebat, Jengral Yue-Fei berhasil menaklukan
suku Jin, dan mengangkat nama harum dari Dinasti Song. Kegagahan dan kehebatan
Jendral Yue-Fei menjadi sangat populer.
Dari
kehebatan Jendral Yue-Fei menimbulkan kecemburuan dari pedana mentri, Qin Hui.
Pedana mentri mencari tipu muslihat bersama istrinya untuk menfitnah Jendral
Yue-Fei. Usaha busuk tersebut hingga mempengaruhi kaisar, bahkan Jendral
Yue-Fei benar-benar berhasil disingkirkan, bahkan mendapatkan hukuman mati.
Dari
kisah tragis tersebut, rakyat seluruh negeri mengetahui, bahkan semua kejadian
yang menimpa Jendral Yue-Fei itu merupakan kerja busuk dari pedana mentri dan
istrinya. Namun rakyat tidak dapat berbuat banyak, mereka hanya merasa
prehatin. Bahkan perasaan sedih dan kecewa itu juga dirasakan oleh seorang
penjual makanan di Ibu Kota, nama penjual makanana itu adalah Wang Xiao-er.
Daripada itu, Wang Xiao-er bermaksud menyuarakan kekesalannya dan kemarahannya
melalui adonan tepung yang digoreng.
Wang
Xiao-er membuat dua lapis adonan dari tepung yang dibentuk layaknya sepasang
manusia yang seling membelakangi, pada saat tepung digoreng itu meledak-ledak
dan tampak seperti terbelah menjadi dua.
Pada
saat menjual jajaran baru tersebut, Wang Xiao-er berteriak ‘jual Hui Goreng!!!,
bergitu teriakan itu dilantunkan berkali-kalai. Teriakan itu dilafalkan dalam
bahasa lokal dengan suara ‘You zha gui. Kata Hui atau Gui itu adalah mengacu
pada nama pedana mentri Qin Hui. Bahkan masyarakat menyebut jajaran tersebut
dengan ‘setan goreng’, yaitu yang sekarang dikenal dengan jajanan yang disebut
dengan cakwe.
Editor : Harda Gumelar
Posting Komentar untuk "Cakwe: jajanan ‘setan goreng’"