DAMARIOTIMES. Rabu, 19 Januari 2022. Pameran seni lukis digital karya Bagus Brahmananto yang digelar di Dewan Kesenian Malang (DKM) tanggal 15-19 Januari 2022. Karya yang dihasilkan dari smartphone selama kurang lebih 10 tahun ini telah memenuhi tiga ruangan DKM.
Bagus Brahamanto (no dua dari kiri); Berfoto bersama sebelum penutupan pameran di DKM (Foto Ist.)
Seniman Senior, jebolan Jurusan Seni
Rupa dan Kerajian FPBS IKIP Malang (Sekarang Seni dan Desain Fakultas Sastra
Universitas Negeri Malang) ini benar-benar menekuni dan mengembangkan ilmu
seninya. Bahkan sepanjang karirnya sebagai guru di SMA N 3 Malang fokus untuk
mencari berbagai alternatif untuk tetap eksis berkarya. Hal ini yang menjadi
dasar etos kerja jadi guru seni. Selama mengajar tidak pernah menentukan pada
siswanya untuk menirukan gaya berkeseniannya, mereka didorong untuk menemukan
jati dirinya sendiri, dan menggunakan media yang mampu diolah secara kreatif.
Pada malam penutupan itu, juga
dihadiri oleh seniman senior, Ki. Soleh Adi Pramono. Beliau adalah teman akrab
ketika berada di Sanggar Seni Tari Laras Budi Wanita yang bertempat di kediaman
Ibu Dokter Soedomo. Waktu itu Bagus Brahmananto berempat membina sanggar seni
tari tersebut, yaitu Imam Muhadjir (alm), Dr. Sunari, Pompong Supardjo, dan Ki.
Soleh Adi Pramono.
Pada malam itu sesuatu yang sangat
mengharukan, Bagus Brahmananto juga didampingi teman seperjuangan pada waktu
kuliah, yaitu Yon Wahyono (mantan Dosen di Jurusan Seni Rupa dan Kerajian FPBS
UM). Hubungan pertemanan ini begitu akrab dan hangat, mereka benar-benar saling
memberikan penguatan satu dengan yang lain.
Malam penutupan Pameran Karya Lukis
Digital itu menjadi momentum yang sangat luar biasa dan berkesan. Sederhana,
tapi memberikan arti yang mendalam bagi sebuah perjalan kesenimanan. Bagus
Brahmananto yang dikenal sebagai seniman serba bisa itu tampil dengan
membawakan sebuah lagu ciptaannya sendiri, berikutnya karya puisinya “Jangan
Takut Sunyi” dibacakan oleh Indra Suherjanto, S.Pd., M.Sn. Dosen Bahasa
Indonesia FS UM.
Puisi yang dilantunkan memiliki
makna yang mendalam, bagaimana seorang seniman terus termotivasi untuk dapat
eksis. Dalam masa pensiun sebagai sebagai guru, tentunya mengalami kondisi yang
sangat sepi. Tapi sepi itu bukan sesuatu yang membuat Bagus Brahmanato menjadi
lemah dan menyerah, tapi tetap diperjuangkan untuk dapat bersama dengan
komunitas seniman di Malang. anak-anak muda yang berproses bersama
putra-putranya mengelola studio musik juga mampu menghasilkan karya-karya
kreatif.
Tari Sufi, memberikan kesan mendalam bagi perjalanan kesenimanan Bagus Brahmananto (Foto Ist.) |
Kehidupan berkesenian memang tidak
hanya hadir untuk menciptakan karya, namun lebih mendalam adalah memberikan
arti dalam kehidupan sosial. Ada sisi-sisi yang bersifat simbolik, bahkan
memiliki filosofis yang mendalam. Perjalanan berkesenian seorang Bagus Brahmanato
sebagai seniman terasa amat sangat lengkap, ada simbol-simbol religius yang
hadir dan memberikan penguatan.
Di Akhir acara, tercipta kesan yang
mendalam. Pertemuan Bagus bersama teman-teman dekatnya. Dan bergembira bersama
untuk menikmati hidangan makan malam sederhana yang memiliki arti sosial yang
menunjukan keakraban. Semua memberikan selama, dan mendoakan kegiatan kreatif
sebagai seniman serba bisa terus dapat dikembangkan dan mengispirasi.
Editor : Muhammad ‘Afaf Hasyimy
Posting Komentar untuk "Puisi dan Tari Sufi Menutup Pameran Digital Karya Bagus Brahmananto di Dewan Kesenian Malang"