Gunung Semeru meletus (Foto: Instagram/@cipta_ryan_pratamaa) |
Pengertian
sederhana tersebut adalah ‘mitos’ dan ‘realitas’ sehingga mitos dan realitas
ini bersifat relasional, memiliki hubungan yang membuat orang dapat memahami
kondisi dan situasinya sekarang. Karena orang tidak dapat mengetahui berbagai
fenomena alam, manusia, dan kehidupan yang terjadi tapa diberikan bantuan oleh
mitos.
Sebagaimana
terjadinya relasi antara ‘mitos’ dan ‘realitas’ yang selalu terhubung dalam
sebuah rangkaian cara berpikir, bahwa apa yang dirasakan, dilihat, dan dialami
adalah ‘realitas’ sementara apa yang dipikirkan merupakan ‘mitos’. Sehingga
timbunya mitos itu merupakan sebuah produk kerja pikiran yang tersusun dalam
sebuah rangkaian untuk menjawab hal-hal yang tidak dikertahui secara pasti.
Sehingga pikiran mencari gejala-gejala yang dirasakan dan dipikirkan menjadi
sebuah rangkaian yang seolah-oleh rasional, titik rasional yang menjadi
keyakinan itu akan terhubung dalam rangkaian jarak ruang dan waktu sehingga
terjadinya ‘realitas.
Seperti
halnya mitos tentang ‘gunung semeru’ mitos meletusnya gunung semeru
menghubungkan peristiwa masa lalu, yaitu terjadinya gunung semeru yang diyakini
oleh masyarakat Jawa berasal dari puncak gunung Himalaya yang dipindahkan oleh
para dewa. Hal ini adalah mitos yang menjelaskan tentang keberadaan gunung Semeru.
Karena gunung semeru itu tidak dapat dijelaskan pada waktu itu sebagai sebuah
realitas. Sehingga orang berpikir dan menciptakan sebuah realitas untuk
menjelaskan realitas, yang kemudian menjadi mitos.
Mitos
gunung Semeru tidak hanya menunjukan keberadaannya saja, namun segala fenomena
yang dialami sebagai peristiwa alam akan dikaitkan sebagai rangkaian mitos,
seperti mitos tentang Sabdopalon dan Noyogenggong, abdi dalem dari Prabu
Brawijaya dari Majapahit. Akhir dari keruntuhan kerajaan Majapahit tidak mampu
dijelaskan secara rialitas, karena ada aspek politik yang tidak dapat dibuka
secara umum. Sehingga timbul mitos yang terkait dengan keberadaan gunung Semeru
sebagai relasi antar mitos.
Mitos
tersebut menjadi hidup yang selalu beriring-iringan sebagai relasi yang saling
menjelaskan antara fenomena yang muncul pada saat ini, dan masalalu. Sehingga
mitos itu merupakan referensi yang dapat memahamikan terhadap realitas saat
ini. Karena peritiwa meletusnya gunung Semeru pada tanggal 4 Desember 2021 yang
secara tiba-tiba tidak dapat dijelaskan. Karena pengetahuan hanya dapat
menjelaskan secara denotatif. Sementara mitos dapat menyelaskan secara
konotatif. Karena sifat yang relasional.
Editor : Marsam Hidajat
Posting Komentar untuk "Tahukan Anda Tentang Mitos dan Realitas Gunung Semeru Meletus?"