Kondisi Sanggar Seni Karawitan Among Rasa sepeninggalnya Ki Sumantri (Foto Ist.) |
Bangunan
tradisional dari bambu yang diniatkan oleh almarhum Ki Sumantri untuk mendidik
anak-anak di desanya, dan juga masyarakat Malang pada umumnya. jerih payah ki
Sumantri membangun sanggar tersebut dengan kringatnya sendiri pada waktu itu.
Ki Sumantri membangun sanggar seni karawitan di lahan keluarga yang telah
dibeli, dan juga dibangun secara sederhana. Mengingat kekuatan untuk membangun
juga sebatas uang tabungannya. Sehingga pilihan dari bambu. Sungguhpun beliau
pada waktu masih hidup selalu mengatakan. Jika berada di sanggar ini sangat sejuk,
angin semilir dengan bebas berlari-lari keluar masuk dinding bambu. Ki Sumantri sangat bangga dapat mendirikan sanggar di tahun 2010 (Foto dok Damariotimes)
Setelah
ki Sumantri berpulang, sanggar ini diaktifkan oleh anak cucu dan juga
seniman-seniman untuk proses berkarya. Hal itu yang memang diharapkan. Sanggar
seni karawitan itu menjadi harapan untuk melestarikan seni pertunjukan
tradisional Malang. Demikian harapan Ki Sumantri bersama istrinya, mbok Ramiantun.
Kini
setelah kurang lebih 10-11 tahun semenjak pembangunan, sudah barang tentu
sanggar seni karawitan yang didirikan ki Sumantri mengalami kerusakan.
Dinding-dindingnya sudah lapuk, bahkan bambu penyangganya juga sudah tidak lagi
mampu menyangga atap.
Mbok Ramiantun
mengalami kegundahan, bahkan dengan sikap mencoba untuk memperbaiki dengan
kekuatan yang ada pada dirinya. Namun keluarga juga merasa prihatin, bahkan
kondisi ini yang memungkinkan ada pihak-pihak tertentu dapat membantu.
Setidaknya bantuan untuk memperbaiki sanggar seni karawitan Among Rasa agar
para generasi muda dapat menggunakan kembali dengan nyaman.
Kawatir roboh sewaktu-waktu, beberapa bagian di sanggar dengan bamboo baru (foto ist.) |
Sanggar
Seni Karawitan Among Rasa ini memang membutuhkan perawatan, sudah barang tentu
jika ada pihak pemerintah dapat membantu tentunya sangat diharapkan. Bahkan
sanggar ini bukan ojek usaha produktif komersial. Hanya semata-mata hanya untuk
melestarikan seni pertunjukan di Malang.
Editor : Marsam Hidayat.
Posting Komentar untuk "Sanggar Seni Karawitan “Among Rasa” Hampir Roboh Sepeninggal Ki Sumantri"