Rapat Paripurna; Memperingati Hari Jadi Kabupaten Malang ke-1261

Para pejabat Kabupaten Malang berfoto bersama (Foto Ist.)

DAMARIOTIMES - Minggu 28 Nopember 2021; Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang mengadakan Rapat Paripurna di Ruang Sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di Kepanjen. Rapat ini dimaksudkan sebagai peringatan hari jadi Kabupaten Malang. Tidak terasa usia Kabupaten Malang sudah mencapai 1261 tahun, tentunya hal ini menjadi pertanda semakin bertambah baik dalam membina masyarakat, Lembaga, dan seluruh aparatur pemerintahan di Kabupaten Malang.

Acara yang di selenggarakan Hari Minggu ini cukup meriah dan tamu yang datang semua mengenakan busana adat Jawa, bapak bapak kelihatan gagah cakrak dan tambah berwibawa, ibu ibu cantik memakai busana kebaya dan Jarit menunjukkan bahwa Pejabat Negara’cinta dan menghargai budaya bangsa yang bernilai Adi Luhung.

Pada acara tersebut mengundang : Bupati Malang HM Sanusi M.M.,Wakil Bupati Malang Drs Didik Gatot Subroto SH.MH. Kejaksaan se Malang Raya,Kapolres se Malang Raya, Sekretaris Daerah se Malang Raya, Camat se Kabupaten Malang,Organisasi Wanita SE Kabupaten Malang, Dewan Kesenian Kabupaten Malang (DKKM), dan seluruh anggota DPRD Kabupaten Malang

Para undangan menempati kursi dan mengikuti secara hikmat ( Foto Ist. )

Kegiatan rapat paripurna tersebut diselenggarakan dengan protokol kesehatan ketat, dan acara berjalan lancar dan penuh hikmah. Karena rapat ini dipandang sebagai sebuah refleksi, memiliki arti sejarah yang penting.

Ketua DPRD Kabupaten Malang Darmadi S.Sos dalam sambutannya mengajak semua pihak untuk ikut mematui proskes. Sudah barang tentu upaya itu harapan pada menghalau pandemi Covid 19 yang melanda Indonesia, sehingga secepatnya segera berakhir. Lebih lanjut Ketua DPRD dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini mengajak semua jajaran pemerintah dan masyarakat saling sinergi untuk bersama sama membangun Kabupaten Malang menuju Malang Makmur. Karena usia yang telah dicapai itu tentu menunjukan pengalaman dan dinamika yang secara berangsur-angsur semakin baik.

Acara di mulai dengan Istigosah, semua undangan membaca doa dengan penuh penghayatan. Sikap religious ini memang tepat sekali untuk membentuk sikap dan prilaku yang sangat mulia, bersyukur menjadi lebih sangat baik, daripada mengeluh.

Setelah berakhirnya Istigosah, Pembawa Acara memanggil perwakilan seniman Kabupaten Malang dengan menarikan tari kas Malangan yaitu Tari Topeng Bapang. Sebuah tari tradisional yang khas, gerakannya yang dinamis dan diiringi musik yang meriah. Bapang ditampilkan sebagai bentuk simbul tolak balak, agar program yang direncakan ke depan dapat berjalan dengan lancar.

Setelah penampilan tari Bapang, semua undangan menyambut dengan tepuk tangan yang meriah. Hal ini menandakan, bahwa tari tradisisional khas Kabupen Malang benar-benar menjadi kekayaan masyarakat kabupaten Malang. sehingga setiap acara kenegaraan pasti akan ditampilkan sebagai identitas.

Lebih kurang satu jam para undangan mengarahkan pandangan ke layar monitor untuk melihat sejarah masa lalu, sejarah awal mula Kabupaten Malang. Sejarah yang sudah berupa gambar dan di isi ilustrasi musik bernuansa Sunda, ternyata Bupati Malang zaman dulu itu ada Bupati pilihan Belanda.

Selesai menyaksikan pemutaran video sejarah Kabupaten Malang, Ketua DPRD Darmadi S.Sos meminta Bupati Malang memberi Sambutan. Sambutan Bupati Malang HM Sanusi M.M. berterima kasih kepada DPRD, TNI POLRI , Kejaksaan, perangkat pemerintahan dan masyarakat Malang atas sumbang sihnya terhadap Pemkab Malang terutama dalam menghadapi Pandemi Covid 19.

Sambuatan Bupati Malang intinya sama dengan yang disampaikan oleh ketua DPRD yang isinya mengajak masyarakat Kabupaten Malang untuk saling sinergi bahu membahu demi mewujudkan Kabupaten Malang yang Makmur dan Sejahtera, terlebih memasuki tahun politik di harapkan semua pihak tetap menjaga memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, mari mewujudkan Kabupaten Malang yang tentram damai bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) yang berladasan Pancasila UUD 1945 dan Bhin Ika Tunggal Eka.

Reporter : Marsam Hidajat
Editor : Harda Gumelar