Tampilan dalang cilik (foto Ist.) |
DAMARIOTIMES - Sabtu 18 Desember 2021 17 Dhalang Cilik dan Remaja tampil di Museum Mpu Purwa Kota Malang. Pergelaran Wayang Kulit ini menunjukkan Kota Malang memiliki aset Dhalang muda yang sangat luar biasa. Hal ini merupakan pertanda bahwa kesenian yang sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia ini akan tetap lestari dan hidup dalam masyarakat pemdukungnya.
17 Dhalang yang
tampil merupakan murid dari Sanggar Taruna Krida Rasa Pimpinan Bagus Wignya
Priyangga,
putra swargi Ki Dennis Suwarno yang
beralamat di Kelurahan Lesanpura GG 12 Kecamatan Kedung kandang kota Malang.
Sekda Kota Malang
Ir Erik Setyo Santosa yang mewakili Walikota Malang menyambut baik atas
terselenggaranya kegiatan Parade Dhalang Cilik Tahun 2021, Pejabat Kota Malang
yang akrab dipanggil Pak Erik ini mewakili Pemerintah Kota Malang berterima
kasih kepada Sanggar Taruna Krida Rasa, dalam sambutan singkatnya beliau
memaparkan bahwa untuk melestarikan kesenian tradisi utamanya seni Wayang Kulit
ada tiga hal yaitu : (1) Pembibitan, (2) Pembinaan, (3) Penyebaran, dan (4) Pergelaran.
Pembibitan
Pembinaan dan penyebaran sekaligus Pergelaran murapakan kunci pelestarian,
karena Seni Pedalangan perlu pergelaran agar kesenian yang mengandung Ajaran
Budi luhur ini menyebar dan Viral ke masyarakat luas.
Pemerintah kota Malang sangat mengapresiasi,
ternyata Kota Malang memiliki Bibit Dhalang masa depan yang sangat
membanggakan,tentu saja pemerintah akan selalu mensupport dan memfasilitasi
agar seni pedalangan bisa berkembang, harapan
kedepan menjadi Dhalang tidak sekedar
menyalurkan hobi semata, numun juga bisa menjadi profesi yang bisa membanggakan
orang tua bangsa dan Negara.
Parade Dhalang di
Museum Mpu Purwa yang di mulai pagi sampai pukul 23.00 wib. Memang sangat Luar
biasa, terutama dukungan dari orang tua, namun dari penampilan para Dhalang
yang paling Istimewa adalah penampilan Dhalang Wisnu.
Para dalang cilik yang menerima piagam penghargaan (Foto ist.) |
Kegiatan
ini harus di sambut dengan gembira dan diberi ruang yang cukup, karena kegiatan
ini merupakan sarana belajar Budi Pekerti. liwat media wayang kulit anak anak
akan tertanam rasa cinta budaya bangsa, Lewat Dunia wayang mereka akan tumbuh
jiwa nasionalisme, karena wayang kulit di dalamnya terkandung ajaran Adi luhung yang
merupakan pandangan hidup dan jatidiri bangsa Indonesia.
Semua penampilan dalang cilik itu bagus, terlebih Muhammad Atar Mahasiswa
Pedalangan ini sudah mendapatkan tambahan ilmu dari ISI Surakarta, tentu Ki
Atar lebih matang, namun yang paling Istimewa adalah dukungan dari orang tua
dan keluarga. Lho, semuanya kan didukung oleh orang tua, bahkan malam itu semua
orang tua kan datang, iya tapi dukungan dari orang tua hanya seratus persen,
tapi Wisnu di dukung Seribu persen.Para apresiator penampilan dalang cilik (Foto ist.)
Malam
itu orang tua para Dhalang semua hadir, bahkan Panji Agung Nusantara, Bapaknya
juga ikut sibuk karena Ki Cokro Wibowo Sumarsono salah satu Penasehat Sanggar
Taruna Krida Rasa, tapi kehadiran orang tua para Dhalang, termasuk Ki Bondan
dan istrinya, juga datang melihat memotret
untuk mengabadikan penampilan anak nya yang sudah nunggak semi mengikuti jejak
ayahnya, tapi Wisnu keluarganya datang tidak sekedar hadir, Keluarga Wisnu semua hadir ikut di dalamnya.
Dua dari Enam sinden malam itu adalah sinden khusus bawaan
Wisnu, sebut saja, Marchiarestha Anjelina Rahma Chantiqua Hidayat (cantik) adalah kakaknya,
Bu Ester adalah Neneknya, yang ngendang Ayahnya sendiri dan yang nyoting
bagian dokumentasi adalah kakeknya.
Damariotimes
mengintip dari dekat, ternyata Ahmad Wisnu Bantala adalah Putra Mas Bagus Bagaskara
Dosen Padalangan ISI Surakarta, Wisnu adalah Cucu Suryo Wido Minarto M.Sn. yang
akrab dipanggil Cak Wido Dosen Program Studi Pendidikan Seni Tari Musik dan
Drama ( PSTM ) Universitas Negeri Malang.
Editor : Harda Gumelar
Alhamdulillah, Di usiaku yang sudah tidak muda lagi masih diberi kesempatan dan kemampuan untuk berpartisipasi terhadap penampilan cucuku, walaupun mungkin suara tidak semerdu di masa mudaku. Semoga di kesempatan lain masih bisa berpartisipasi terhadap Taruna Kridha Rasa yang sudah membesarkan cucuku si Cantik dalam bidang persindhenan. Matur nuwun Cak Marsam yang sudah mengaplut kegiatan ini.
BalasHapus