Instruktur dan asisten pelatihan tari Beskalan (Foto Ist.) |
DAMARIOTIMES - Malang, 19 Desember 2021, Pendopo Kabupaten Malang, Jl. Merdeka Barat dipenuhi oleh peserta pelatihan tari Beskalan Putri, tarian khas Malang. koordinator Tandhak Malang, Winarto Ekram menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan ini, yaitu bermula dari keprihatinan terhadap nasib tari khas Malang ini. Mengingat di beberapa event, baik lomba atau festival tari Beskalan selalu terjadi banyak perbedaan gerak, antara satu pelatih dan pelatih yang lain tidak memiliki persepsi yang sama. Sehingga terkesan tari Beskalan menjadi tidak punya patokan yang baku. Berangkat dari kenyataan tersebut, Komunitas Tandhak Malang bertekad untuk mengadakan persamaan persepsi.
MC
kegiatan, Eko Ujang juga menyampaikan, bahwa niatan untuk mengadakan pelatihan
ini sekitar dua tahun yang lalu, bahkan sebelum pandemi Covid-19. Namun tekad
dari Komunitas Tandhak Malang tidak surut, bahkan semakin bersemangat.
Peserta pelatihan tari Beskalan putri (foto Ist.) |
Sejak
akhir tahun 1979 tari Beskalan Putri Malang mulai dikenal sebagai hasil
rekonstruksi koreografer Chattam AR, sungguhpun sebelumnya sudah dipernah
direkonstruksi oleh SMKI Surabaya, waktu itu menghadirkan Chattam AR sebagai
narasumber, di SMKI Surabaya disusun oleh AM Munardi bersama Chattam AR sebagai
materi pelajaran tari Jawa Timur. Mengingat waktu itu materi tari Jawa Timur
yang diajarkan di SMKI Surabaya baru tari Gandrung Banyuwangi. Salah satu
peraganya juga sebagai anggota Tandhak Malang, yaitu Endang Guritno. Pada tahun
1979 penari yang sempat memperagakan tari Beskalan adalah Sri Hardina, dan juga
sebagai saksi dan juga mempelajari karya-karya Chatam AR adalah Sita, dan Ida.
Ketika
Chattam AR sebagai Dosen Luar biasa di PSTM JSD UM sempat merekonstruksi ulang
Tari Beskalan versi Panjang (lengkap) dengan melibatkan peraga mahasiswa yang
bernama Vivin, dan juga dipelajari oleh penari di Sanggar Swastika. Ketika tari
Beskalan diajarkan di UM sebagai asisten adalah Tri Wahyuningtiyas, S.Pd.,
M.Si.
Sebagai
akhir pemapapran dijelaskan juga tentang fungsi tari Beskalan yang berasal dari
ritual bedah bumi, yang kemudian berkembang sebagai tari sambut atau tari
ucapan selamat datang untuk ditampilkan pada acara-acara resmi.
Paparan
yang disampaikan Dr. Robby Hidajat, M.Sn. sudah ditulis menjadi buku berjudul
Tari Beskalan: Asal usul, Teknik, dan Makna Seni Pertunjukan Tradisional di
Malang Jawa Timur. Buku ini memberikan dukungan bagi para pembelajarnya agar
mengetahui berbagai informasi yang bersifat historis, dan tekniknya.
Pelatihan
yang diikuti oleh 54 penari dari berbagai komunitas, perorangan, dan juga
instansi sekolah di Malang Raya dan juga dari luar Malang. Mereka tampak sangat
antusias dalam mengikuti kegiatan, karena sudah lama acara semacam ini tidak
terselenggara karena pandemi Covid-19.
Editor : Muhammad ‘Afaf Hasyimy
Artikel ini memberikan gambaran yang menarik tentang upaya komunitas tandhak Malang dalam melestarikan tari beskalan putri. Pelatihan yang diselenggarakan tidak hanya mengajarkan teknik tari, tetapi juga memberikan pemahaman tentang sejarah dan makna di balik tarian ini.
BalasHapus