Apakah Wanita Tua Yang Masih Bekerja Menjadi Fenomena Sosial?


Wanita tua masih berdagang sayuran di pasar Ponorogo (foto ist.)

            DAMARIOTIMES - Jika memperhatikan di berbagai tempat di Indonesia, khususnya di pasar-pasar tradisional. Tidak jarang dijumpai wanita tua yang berdagang, mereka menjual dagangan seadanya yang tampak tidak seberapa hasilnya.

            Wanita-wanita tua yang berasal dari keluarga-keluarga sederhana di desa umumnya tidak ingin duduk-duduk di rumah, sungguhpun anak-anak mereka sudah menjadi pekerja kantoran. Mereka lebih suka menyibukkan diri sebagai pedagang di pasar-pasar tradisional, atau di depan rumah mereka.

            Observasi singkat, menunjukan bahwa wanita tua memilih untuk bekerja karena tidak ingin menjadi beban anak-anaknya. Utamanya mereka yang sudah menjanda lama, mereka lebih terhibur jika bekerja. Sungguhpun penghasilannya tidak mencukupi untuk biaya makan dirinya sendiri sehari. Namun tatap saja besok berangkat berjualan kembali.

            Hal ini artinya, bahwa wanita tua yang umumnya berasal dari pedesaan masih merasa memiliki tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, tidak bergantung pada anak-anak mereka. Mengingat anak-anak yang telah berumah tangga akan lebih fokus pada keluarganya. Sehingga ‘perasaan’ wanita tua sebagai ibu akan lebih ‘merdeka’ jika mereka dapat mandiri. Memiliki kesibukan dan bertemu dengan banyak orang yang dapat menjadi hiburan.

            Wanita tua sebagai pekerja atau buruh di pasar, hal ini seringkali dapat dijumpai di Surakarta atau Yogyakarta, mungkin juga di berbagai daerah lain. Banyak wanita-wanita tua yang menjadi kuli panggul, memindahkan barang dagangan atau barang belanjaan orang ke tempat parkir mobil. Mereka memiliki penghasilan yang cukup, dibanding dengan wanita tua yang berdagang barang kebutuhan sehari-hari.

Wanita pedagang menunggu pembeli yang tak kunjung datang (Foto Ist.)

             Jika anda perhatikan, wanita tua pada gambar di atas. Dia duduk sambil melamun menunggu pembeli. Hal ini dilakukan dengan sangat obtimis, bahwa nanti sore juga mendapatkan rejeki yang dapat mereka bawa pulang, bahkan selalu ingat pada anak, bahkan cucu-cucu mereka.

            Wanita tua yang bekerja di Jawa pada umumnya menjadi sebuah fenomena sosial yang tidak berdampak pada kondisi sosial. Karena mereka masih menikmati hidup tampa menggantungkan pada orang lain, bahkan juga masih dianggap produktif untuk mencari penghasilan.

            Wanita tua di Jawa mungkin masih kurang lebih 1-2 % yang bersifat mandiri, jika tidak sebagai pekerja untuk tujuan ekonomi. Mereka tentu masih malakukan aktivitas produktif, baik sebagai petani atau pekerjaan yang tidak terlalu berat.  Hal ini memiliki arti penting terciptanya hubungan sosial dan kekerabatan, karena mereka tidak menjadi beban keluarga yang harus dipindahkan ke panti jumpo.

 

 
Penulis           : R. Hidajat
Editor             : Marsam Hidajat

Posting Komentar untuk "Apakah Wanita Tua Yang Masih Bekerja Menjadi Fenomena Sosial?"