Waktu diskusi dengan dosen (foto ist.) |
DAMARIOTIMES
- Semua para mahasiswa mulai dari diploma hingga jenjang S3, semuanya tentu
disebut sebagai ‘siswa’, pembelajar. Oleh karena itu seringkali dalam
perkuliahan atau pada waktu bimbingan tugas akhir (skripsi, tesis, atau
desertasi) akan menghadapi banyak hal, utamanya perbedaan pendapat dengan
dosen. Persoalan ini tidak dapat dibiarkan berlarut-larut, tapi secara kreatif
mahasiswa harus mencari jalan keluar.
Mahasiswa
selama perkuliahan perlu mengenali karakter dosen, karena setiap pengajar mempunyai
tipe tertentu yang mungkin sudah menjadi pembawaan. Bagaimana memahaminya,
diperlukan informasi dari kakak tingkat, apa yang mungkin menjadi kesenangan
dan atau ketidaksenangan. Sudah barang tentu seorang mahasiswa harus membuang
jauh-jauh dari apa yang tidak disenangi oleh dosen tertentu. Misalnya kebiasaan
santai dan tidak bersikap formal, termasuk berbusana dan berbicara. Tentu ada
sebagaian dosen yang ingin diposisikan secara formal.
Ketepatan
waktu mengikuti perkuliahan, atau menepati janji pertemuan. Sungguhpun tidak
jarang mahasiswa harus menunggu dosen berjam-jam dan takut untuk meninggalkan
tempat. Pengorbanan perasaan ini tentunya seringkali terjadi.
Siapkan
segala sesuatu yang dibutuhkan pada waktu bertemu dengan dosen, membawa catatan
dan alat tulis, bahkan jika harus merekam pembicaraan jangan lupa meminta ijin.
Siapkan tugas atau pekerjan yang akan dikonsultasikan dengan kondisi yang rapi,
karena sikap kita menghadapi dosen itu, terkadang juga jadi catatan penilaian.
Karena penilaian yang terkait dengan sikap mahasiswa itu memiliki halo efect
tertentu. Sudah barang tentu termasuk cara mahasiswa menghubungi dosen, jika
menggunakan alat komunikasi. Dianjurkan jangan menelpon terlebih dahulu,
kiriman Whatsapp dengan menyebutkan nama, offering, dan angkatan.
Kemudian sebutkan keperluannya. Jika tidak dibalas, tapi sudah dibaca.
Tunggulah beberapa saat, kemudian kirimkan kembali dengan meminta maaf. Hal ini
tentunya membutuhkan perjuangan.
Ada
sebagaian dosen yang berkenan dibawakan “oleh-oleh” utamanya jika konsultasi di
rumahnya. Namun juga menyamakan semua dosen berkenan. Hal tersebut perlu
diperhatikan, dan dipertimbangkan baik-baik. Semua itu kadang hanya sebuah
cara, bahwa upaya mahasiswa agar tidak merasa canggung untuk bertemu di luar
jam kerja. Namun ada dosen yang memang selalu bersikap formal, mereka hanya
berkenan untuk ditemui pada waktu di kampus.
Intinya,
bahwa upaya mengenali dan memenuhi peraturan standar di lingkungan kampus
memang menjadi kewajiban mahasiswa. Jika hal yang standar ini dapat
dikondisikan, pasti mahasiswa tentu tidak akan mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan studi tepat waktu.
Editor : Harda Gumelar
Posting Komentar untuk "Cara Mengatasi Perbedaan Pendapat dengan Dosen"