Drs. Suryo Wido Minarto M.Pd. |
Kehidupan sehari-hari, dosen
yang menguasai bidang seni tari dan teater ini tampak tercermin dalam
kehidupan keluarga. Mulai dari Istri, anak, dan cucu. Mereka
semua memiliki talenta seni pertunjukan yang luar biasa, Bu
Ester, Ibunya Batari dan
Bagus adalah Penyanyi Kroncong dan sindhen
bersuara merdu.
Bagus menjadi Dhalang cerdas dan pengendang Jawa Timuran
yang paling keren di ISI Surakarta.
Batari
mempunyai karisma seni yang di turunkan kepada putrinya, bernama Cantik. Dia pintar nyinden.
Cak Wido
benar benar Pecinta Seni Sejati,
karena ketekunannya dalam mendalami seni tradisi Malang. Baik wayang topeng
ataupun seni pertunjukan ludruk. Jika orang ingin mengenal tentang seni
pertunjukan di Malang dapat ngangsu kaweruh (belajar) padanya.
Soerjo Wido Minarto sebagai Jayakarwang yang Membaca Surat dari Arya Wiraraja ( Foto Ist.) |
Cak Wido lahir 1956, pada waktu masih tinggal di tumpang pernah bergabung
ludruk Sinar Muda, Karya Budaya,ludruk Opo Jare dan juga pernah menjadi pembina Unit Kegiatan Mahasisa
(UKM) Asri Kusuma
di Universitas Negeri Malang dan juga menjadi Koordinator Program Studi
Pendidikan Seni Tari yang pertama, tahun 1999-2004. Oleh sebab itu
tidak berlebihan ketika diajak ngrembuk ludruk
masa kini dan ludruk masa depan selalu
merespon dengan hangat, bahkan naluri pembaharuan dan
konsep kekiniannya senantiasa muncul
dengan berbagai inovasi. Ditangan Cak Wido, segala sesuatu menjadi mungkin,
karena memang seorang pejuang seni pertunjukan yang luar biasa.
Disela sela kesibukannya sebagai Dosen
masih menyempatkan diri melibatkan diri
pada perkumpulan ludruk,
utamanya sebagai Sutradara dan sekaligus pemain Ludruk Lerok Anyar. Karena
Akting panggungnya pada ludruk sudah tidak diragukanlagi, gairah jiwa muda menjadi
bergelora.
Utamanya jika bermain dengan lawan mainnya yang agresif dan genit, jiwa mudanya
menjadi bergelora menunjukan penghayatannya yang total.
Alumni Akademi Seni Tari Indonesia ASTI (ISI
Yogyakarta). Pada waktu
masih kuliah sudah bermain
Ludruk bersama Cak Soleh Adi Pramono,
dan Mas Untung Mulyono (alm)
pimpinan sanggar Tari Kembang Sore Tulungagung. Maka
jangan heran kalau
Cak Wido sangat paham sejarah perkembangan ludruk di Jawa Timur, mulai Lerok ngamen,
Besoet, Ludruk Dorasim sampai menjadi
sandiwara Ludruk. Karena skripsinya memang membahas tentang Tari Remo
pada seni pertunjukan Ludruk.
Cak Wido
Juga memiliki segudang pengalaman tentang seni
pertunjukan yang lain seperti Ketoprak, wayang orang atau wayang topeng Malang. Pengetahuan dan wawasannya yang luas itu
menjadi modal yang sangat baik. Siapa saja yang bertemu dalam forum diskusi membahas
seni Tradisi. Gairahnya seperti aktingnya di atas panggung,
bersemangat dan bergelora. Bahkan upayannya selalu berharap agar generasi muda mau
mendekat dan mencintai Budaya Ibu.
Editor : Harda Gumelar
Posting Komentar untuk "Cak Wido Seniman-Dosen dan Juga Pemain ludruk Malang"