Kondisi Masyarakat terdampak Banjir di Hulu Sungai (animasi karya B6 Studio SMKN 11 Malang) |
Peristiwa banjir bandang baru saja terjadi di kota
Batu dan kota Malang, namun yang paling terdampak justru di kota Batu yang
secara teknis posisi datarannya lebih tinggi daripada kota Malang. Curah hujan
yang mengguyur kota Batu, Malang Raya dan daerah sekitarnya sejak hari
Selasa-Kamis, 4 Nopember 2021 kemarin menimbulkan banjir
bandang yang justru turunnya dari perbukitan panderman dan dari arah lereng
gunung Arjuno. Aliran deras meluncur ke arah Kota Malang, namun masih
tertampung oleh dam-pengendli aliran di sepanjang Batu-Malang, meski kondisinya
telah menyentuh bibir tebing dam, yang artinya aliran yang terjadi dalam volume
besar dengan ketinggian rata-rata 10 meter, dengan laju air sampai dengan 60-80
km per jam.
Derasnya laju aliran air yang tidak terbendung,
menghantam bangunan warga dan meluber ke arah jalan raya. Aliran deras yang
mengalir melintasi jalan raya Batu-Malang sempat menghanyutkan beberapa mobil
dan material-material lain berupa pepohonan dan alat penerangan jalan raya.
Lokasi Batu dan Malang yang berada di dataran tinggi,
kenapa tetap dapat diterjang banjir?
Tentu saja ini menjadi fakta yang akan semakinmaeragukan perspektif berfikir
kita, bahwasanya area perbukitan atau bahkan pegunungan yang ketinggiannya
lebih dari 1000 meter dari permukaan air laut (DPL) nyatanya juga tidak bebas
dari banjir bandang. Mengapa bisa terjadi?
Salah satu fakta yang dapat menjadi jawaban dari
pertanyaan tersebut adalah kondisi tanah dan kondisi geografis yang berubah
secara ekstrim selama 10 tahun terakhir.
karena akibat beralih fungsinya lahan yang berada di lereng Gunung
Arjuna. Disampaikan oleh Pendiri Profauna Indonesia, Rosek Nursahid, menyebut
sekitar 90 persen hutan lindung itu lahannya kini telah berubah.
Rosek Nursahid mengatakan banjir tersebut selain
faktor curah hujan yang tinggi, penyebab banjir bandang diduga kuat karena
hutan lindung, khususnya yang berada di lereng Gunung Arjuna, banyak lahan yang
beralih menjadi pertanian sayur. Seharusnya hutan lindung itu berfungsi untuk
mencegah tanah longsor dan menjaga keteraediaan air, tapi telah banyak beralih
fungsi.
Tidak hanya itu, kebakaran yang melanda tahun 2019
juga memperparah kondisi hutan yang rusak."Hutan Lindung di Malang raya
sudah pada tahap kritis, harus ada rehabilitasi atau pemulihan dengan menanam
pohon bukan sayur atau malah tanaman porang", ujar Rosek.
Dengan jenis bencana alam berupa tanah longsor dan
banjir yang disebabkan karena hujan deras. Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu
mengatakan, berawal dari adanya hujan dengan intensitas tinggi dan adanya
sumbatan-sumbatan batang kayu di hulu sungai. Kondisi itu mengakibatkan
terjadinya banjir bandang di sejumlah titik di wilayah Kecamatan Bumiaji dan
Batu. Puncaknya "Banjir bandang yang terjadi pada Kamis, 4 November 2021,
melanda lima desa di Kecamatan Bumiaji dan Batu," terang Agung.
Memang berubah atau beralihnya fungsi lahan di wilayah
Kota batu dan di lereng-lereng pegungan Arjuno bukanlah satu-satunya
penyebab,meski menjadi faktor utama. Perlu juga dicermati tata bangunan yang
disebabkan oleh proyek-proyek insfrastruktur yang dibangun secara masive
sebagai komponen peningkatan potensi wisata di kota Batu juga menyumbangkan
perannya sebagai penyebab tidak berfungsi optimalnya daerah aliran sungai (DAS)
sebagai pengendali dan pengelola aliran air saat terjadi hujan dengan curah
tinggi.
Evaluasi perlu dilakukan secara menyeluruh pada
seluruh bagian yang saling berkaitan tersebut, mulai dari pemanfaatan lahan
untuk dipotensikan berbeda dari fungsi utamanya, dan juga pemanfaatan atau
pembanguan di wilayah aliran banjir, utamanya di daerah-daerah resapan yang
kita telah penih sesak dijejali oleh beton-beton penopang bangunan baru
diatasnya. Hal tersebut dapat menjadi langkah awal agar banjir bandang di
wilayah Batu yang kemudian mengalir ke bawah, ke kota Malang dapat dikendalikan
dan tidak sampai mengakibatkan kerugian besar.
Posting Komentar untuk "Banjir Bandang Di Kota Batu Kenapa Bisa Terjadi?"