Pimpinan Komunitas Asia Wangi Adhi Yoga Utama (paling kanan) bersama Ki Dalang Harjito, dan Dr. Rudi Irawanto (Foto Ist.) |
Rombongan
Asia Wangi disambut oleh Ki dalang Harjito selaku ketua Padepokan Cipto Mudha
Laras, dan Dr. Rudi Irawanto, selaku dosen dan peneliti wayang Krucil dari Jurusan Seni dan Desain FS UM, sekaligus
penasehat padepokan dan ketua dari Pasinaon Cipto Manunggal. Kunjungan tersebut
berlangsung kurang lebih tiga jam, yang berisi dialog tentang sejarah dan eksistensi
wayang Krucil Kediri. Pada
kesempatan tersebut, Adhi Yoga Utama, selaku ketua Asia Wangi mengungkapkan
bahwa, setiap tahun Asia Wangi memiliki agenda mengunjugi beberapa dalang dan
aktivitas pergelaran wayang di Indonesia. Pada tahun ini kunjungan di fokuskan
di kawasan Kediri dan sekitarnya. “Selama ini kami hanya paham wayang dari
kulit, tetapi wayang Klitik ini kami belum paham” penuturan dari Adhi Yoga Utama.
“Wayang Krucil merupakan wayang yang lahir dari
wayang generasi ketiga pada era pasca Islam, wayang yang terbut kayu yang memiliki banyak nama di beberapa
daerah. Ada yang bernama wayang Gandrung, wayang Songsong, wayang Timplong atau
wayang Klitik. Tersebar dari kawsan Malang hingga Ngawi di jawa Timur dan wilayah
Blora dan Kudus di Jawa Tengah. Sehingga memiliki cerita yang berbeda dengan wayang
Kulit, meskipun cerita utamanya merupakan cerita Panji, sehingga tidak ada
unsur kedewataan atau paham-paham Hinduisme dalam wayang ini”, penjelasan Rudi
Irawanto perihal sejarah wayang krucil ketika membuka dialog dengan komunitas
ini.
Sementara itu Ki Dalang Harjito mengatakan
bahwa wayang Krucil merupakan upaya raja Jayabaya untuk menghormati leluhurnya,
Raden Panji Asmorobangun. Raden PanjiAsmorobangun merupakan cucu dari Raja
Airlangga dari kerajaan Medang. Penuturan Ki dalang tersebut sedikit berbeda
dengan versi sejarah dalam konteks akademis. Bagi dalang Wayang Krucil, Cerita
Panji sebagai cerita utama wayang Krucil, merupakan perlambang Bapa dan Biyung
atau ayah dan ibu dan berkaitan dengan konsep kebatinan orang Jawa.
Pada akhir kunjungan komunitas Asia
Wangi juga memberikan penghargaan kepada
ki dalang Harjito dan Dr. Rudi Irawanto sebagai pelaku dan pelestari
wayang Krucil. Komunitas ini juga berjanji membantu mengangkat eksistensi
wayang Krucil ke kancah nasional, mengingat wayang Krucil telah menjadi salah
satu WBTB (Warisan Budaya Tak Benda) nasional.
Editor : Harda Gumelar
Posting Komentar untuk "Asia Wangi Peduli Wayang Krucil"