Sembilan penari yang menampilkan tari Oglek Tempe yang pertama kali (Foto Ist.) |
Anggota
tim Pengabdian Masyarakat LP2M UM yang terdiri dari Ika Wahayu Widyawati,
M.Pd., dan Dr. Robby Hidajat, M.Sn. dan Drs Sumarwahyudi, M.Sn., serta
mahasiswa yang terdiri dari Deka, Annisa sebagai koreografer, dan Wahyu penata
iringan.
Tim menyiapkan
koreografi Oglek Tempe sejak bulan Maret 2021, dan sempat terkendala oleh PPKM
Darurat di bulan Juli-Agustus, sehingga praktis proses untuk mengajar para
warga kampung Sanan hanya kurang lebih 1 bulan.
Dra. EW. Suprihatin Dp., M.Pd. (tengah memegang mc) ketika memberikan sumbutan dan menyerahkan tari Oglek Tempe ke masyarakat untuk dapat dikembangkan (foto. Ist.) |
Ternyata
berkat dukungan semua pihak, tampilan tari Oglek Tempe berhasil digelar secara
meriah, bahkan pada acara tersebut dihadiri wakil dari KOMINFO pusat Bp Zaky.dan
juga anggota DPR Kota Malang, serta lurah Purwantoro Bp Moch Zainur Ridho, semuanya
merasa gembira dan puas, Dimungkinkan potensi warga kampung sanan yang sangat
besar ini dapat membawa kampung tematik ini mampu melaju dalam kompetisi
kampung tematik tingkat nasional. Karena mampu mengakomodasi berbagai dukungan
instansi, dalam hal ini tim pengabdian Kepada Masyarakat LP2M Universitas
Negeri Malang.
Gelar
Tari Oglek Tempe yang memiliki misi edukatif dan memiliki landasan filosofis
tentang kesadaran tertinggi sebagai manusia, yaitu tarian yang dibawakan oleh 9
orang penari wanita sebagai babahan hawa sanga (Sembilan lubang
dalam tubuh manusia) sebagai simbolisasi pengingat kepada manusia, bahwa
memerlukan kesadaran untuk menjaga 9
lubang hawa nafsu (menutup) agar tetap berada di jalan Allah. Ini merupakan
edukasi moralitas yang ditujukan pada semua orang yang ada di Kampung Sanan
atau para wisatawan. Sehingga moralitas tertinggi adalah kemampuan
mengendalikan hawa nafsu.
Secara
teknis, tarian ini dikonstruksi dengan mengembangkan gerak-gerakan hasil
eksplorasi maryarakat dalam proses pengolahan kedele hingga menghasilkan
berbagai olahan- olahan produk tempe. Sehingga penggambaran dramatik dan interaktif
penari diakhir tarian adalah membagikan produk tempe kepara pengunjung,tampak
sangat meriah.
Dengan
keberhasilan ini, para warga, dan khususnya penari yang telah bekerja keras
menyukseskan acara ini dapat melepas nafas lega, demikian juga para tim
pengabdian masyarakat UM yang sudah mengakhiri kegiatannya pada festival
Kuliner Tempe Sanan, Minggu tgl 17 Oktobe 2021.
Editor : Muhammad ‘Affaf Hasimy
Posting Komentar untuk "Tari Oglek Tempe Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen Pstm Fs Um Di Luncurkan Pada Festival Kuliner Tempe Kampung Sanan"