DAMARIOTIMES - Arca berdasarkan konteks arkeologia
merupakan patung yang dibuat dengan tujuan untuk media
keagamaan, atau sebagai sarana
untuk memuja dewa-dewi dalam keyakinan agama Hindu dan Budha.Bagian depan arca Ganesha Bunulrejo di Museum Mpu Purwa Malang. Foto (Denny Hendrifika)
Arca berbeda dengan patung di masa modern,
dikarenakan tujuan pembuatannya berbeda. Di masa sekarang patung dibuat sebagai
monumen untuk mengenang tokoh atau peristiwa, penanda lokasi dan simbologi.
Tidak jarang pula patung dibuat hanya untuk tujuan estetika semata, yang
dipajang di ruang pertemuan atau bahkan di depan halaman rumah.
Dalam peradaban Nusantara, patung atau arca tidaklah
selalu ditemukan di dalam candi.
bahkan terkadang sebuah candi tidak terdapat satupun arca di dalamnya.
sebagai contoh candi Jago di Tumpang Malang. Di sana akan
dapati sebuah bangunan candi, namun tidak ada satupun arca di dalamnya.
Arca Garbadewata adalah arca yang dibuat dengan tujuan
ritual keagamaan, dimana arca yang dibuat digunakan bersama-sama oleh
masyarakat, sehingga peletakannya harus di tempat yang dapat menampung peziarah
dalam jumlah banyak. Misalnya patung Budha di Vihara yang diperuntukan bagi penganut
agama Budha.
Ada pula arca yang diletakkan sebagai monumen di
tempat umum yang berfungsi sebagai monumen peringatan atau perjanjian.
Contohnya arca-arca Ganesha Bunulrejo yang ditemukan di
dekat patirtan atau sumber air yang ditampung dan membentuk kolam yang luas
menyerupai danau. Arca ini ditemukan dalam keadaan terbelah, dengan separuh
badan bagian atas hilang. menariknya dibalik arca Ganesha Bunulrejo ini
ditemukan prasasti yang berisi tulisan dalam huruf sansekerta.
Sebagaimana beberapa arca lain yang ditemukan di
wilayah Indonesia yang umumnya juga memiliki kondisi yang sama, meninggalkan
beberapa pertanyakan. Apakah terbelahnya arca-arca tersebut dikarenakan salah
penggalian atau karena kerusakan secara alami?
Bagian belakang arca Ganesha Bunulrejo di Museum Mpu Purwa Malang (Foto:Denny Hendrifika)
Setiap kerajaan di Nusantara memiliki masa
pemerintahannya sendiri. Kisah yang sering diceritakan adalah masa kejayaan dan
masa redupnya sebuah kerajaan. Semasa pemerintahannya, sebuah kerajaan tentu meninggalkan
banyak sekali prasasti atau bangunan-bangunan peribadatan seperti candi
misalnya. Seringkali saat penggalian dilaksanakan hanya mendapati kondisi arca
atau monumen tidak dalam kondisi utuh melainkan terbelah, dan bahkan ada pula
yang hanya hilang dipagian kepalanya saja.
Perlu diketahui bahwa pecah atau terpenggalnya arca
atau monumen tersebut adalah disengaja untuk kepentingan politis atau
pemerintahan. Dibalik arca Ganesha Bunulrejo terdapat sebuah prasasti yang
menceritakan daerah kekuasaan Singhasari yang meliputi daerah patirtan atau
kolam air yang luas di desa Bunulrejo.
Pada kekuasaan raja di masa berikutnya, yang bukan
penganut kepercayaan kepada dewa Ganesha dan bermaksud melakukan pembatalan
atau penghentian perjanjian yang dilakukan oleh raja dimasa sebelumnya. Maka
hal yang paling lasim dilakukan oleh raja penguasa baru adalah
membelah atau memotong bagian arca Ganesha Bunulrejo yang mengartikan bahwa
perjanjian tersebut sudah tidak berlaku atau dibatalkan. Keumuman ini juga
berlaku pada arca dan prasasti-prasasti lain di seluruh Nusantara.
Posting Komentar untuk " Misteri Arca Terpenggal Dan Runtuhnya Kekuasaan Singhasari"