Marsam Hidayat, Seniman Ludruk Malang sedang mengajarkan Macapat Malangan (Foto Ist.) |
DAMARIOTIMES - Selasa,
19 Oktober 2021. Bertempat di Musium Empu Purwa Jl. Sukarno Hatta No 210 B Kota Malang telah dilangsungkan membaca tembang macapat untuk
mengedukasi para pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dan swasta se
Kota Malang. Pada kesempatan ini yang jadi guru adalah seniman, Marsam Hidayat.
Bapak Marsam Hidayat adalah seorang praktisi seni
pertunjukan ludruk, khususnya ludruk yang ada di Malang Raya. Bahkan mempunyai chanel
Youtube yang khusus mengungah kidungan jula-juli dalam berbagai versi dan
situasi. Cak Marsam, demikian panggilan akrap di lingkungan para seniman
tradisional memberikan penegasan. Kekayaan budaya termasuk macapat ini penting
untuk diajarkan pada siswa sekolah. Karena dalam tembang macapat ini banyak
nilai-nilai moralitas yang perlu diwarisi. Upaya yang dilakukan oleh Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang memang sangat diharapkan.
Macapat
biasanya di baca atau ditembangkan
(dilagukan) dalam acara tingkepan
atau kelahiran seorang bayi, bahkan ada juga yang menyelenggarakan
dalam rangka syukuran,
bisa juga untuk nadhar; membayar hutang janji pada dirinya sendiri.
Pembelajaran Macapat Malangan yang masih langka di
ajarkan di kelas itu memang membutuhkan pembiasaan. Cara itu bisa karena biasa.
Pepatah melayu ini masih relefan untuk mengkondisikan siswa sekolah belajar
kekayaan budaya etnik, salah satunya Macapat Malangan.
Siswa SMP yang mengikuti pembelajaran Macapat Malangan di Musium Empu Purwa (Foto Ist.) |
Serat
macapat yang ditembangkan oleh seniman-seniman di Malang pada umumnya adalah: Serat Amad Muhammad Serat Yusuf Serat
Tapel Adam dll, bahkan dalam acara Padang
Bulanan di Candi Jago yang di Gagas Ki Soleh Adi Pramana, ketua Padepokan Seni Mangundharmo Tumpang Malang.
Macapatan yang dilantukan bersumber dari
banyak kitab, termasuk Serat Sabdo Palon dan Serat Mantra
Wedha Karya Kanjeng Sunan Kalijaga. Namun dalam Pelatihan selama tiga jam Cak
Marsam Hidayat mengenalkan Bentuk tembang Macapat Asmaradana Pangkur dan Sinom
Malangan.
Salah satu siswi yang mampu mempresentasikan Macapat Malangan (foto Ist.) |
Acara
yang dilaksanakan mulai pukul 9.00 -12.00 telah diikuti oleh 50 siswa, mereka
semuanya tampak antusias. Agar kegiatan menjadi efektif dan dapat dievaluasi.
Cak Marsam Hidajat pada waktu itu dibantu seorang pemuda yang sangat potensial;
bakat bermusik dan nembang Jawa Timur sudah tidak diragukan lagi, yaitu Cahyo
Yudha Pradana. Cucu Mbah Sumantri, maestro karawitan Malangan yang legendaris.
Cahyo yang menjadi asisten pada pelatihan macapat itu sangat penting untuk
mendekatkan siswa SMP yang mempunyai jiwa muda. Karena jika Cak Marsam sebagai
generasi tua, tentunya dianggap memaksakan diri. Namun dengan hadirnya Cahyo
yang sudah sangat piawai dalam memainkan musik dan macapat Malang hal ini
sebagai bukti otentik.
Ketika bapak Marsam Hidayat dan Cak Cahyo Yudha
Pradana mengajarkan macapat, bait demi bait mendapat perhatian yang besar
sekali dari para siswa. Bahkan ada yang sudah mampu mempersentsaikan untuk
membaca tembang macapat yang telah diajarkan.
Editor : Muhammad ‘Affaf Hasimy
Posting Komentar untuk "Marsam Hidayat Ludruk Mengajar Macapat Malangan Pada Siswa SMP Se Kota Malang"