Dagelan Ludruk Bergelar Sarjana Hukum Bekerja Sebagai Sipir LAPAS Lowokwaru Malang

DAMARIOTIMES - Kisah para pemain ludruk di Malang sangat beragam, rata-rata pengalaman ludruk memberikan pelajaran yang sangat berharga, umumnya menyatakan bahwa ludruk itu menjadi itu menyenangkan, bahkan ada yang menyatakan sebagai penyaluran hobi.


Cak Sudariyono (Foto: Ist)


            Ludruk di Malang Jawa Timur, salah satu kota yang pertumbuhan ludruknya sangat subur, di samping Surabaya dan Jombang. Bahkan hingga saat ini ludruk di Malang masih dapat dijumpai, terutama para mantan pemain ludruk, salah satunya adalah Cak Sudariyono. Pria tinggi tegak ini akrab di panggil dengan sapaan Cak Sudar. Penampilannya sederhana, dan orangnya benar-benar humoris, santai, tapi juga berwawasan luas ke depan.

Cak Sudar merupakan salah satu pemain ludruk yang mulai tergabung pada ludruk kampung di daerah Sumber Pucung. Ludruk yang pertama kali diikuti adalah Putra Kusuma, sekitar tahun 2004. Pada waktu itu diajak Cak Katon. Putra Kusuma ini merupakan sekolah yang pertama menjadikan cak Sudar mengenal seni pertunjukan tradisional.

Cak Sudar senang bisa menjadi Seniman ludruk. Panggung ludruk telah menambah teman dan saudara. Selama bergabung dengan ludruk Orkanda, Subur Budaya, Armada, Gelora Budaya, dan Sari Budaya Malang. Sungguh sangat menyenangkan, para seniornya sudah dianggap sebagai saudara yang tidak dapat dilupakan. Mereka telah memberikan pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga.

Alumni SD Yos Soedarso Ngantang Tahun 1974 ini,  mengaku bahwa Ngludruk Tidak semata-mata mencari uang. Dengan gaya degelan, karena uang itu tidak bisa dicari. Tapi bekerja dulu baru mendapat uang. Selanjutnya berkata agak serius, bahwa menjadi pemain ludruk itu yang utama menghibur diri, kata anak muda sekarang yang penting ‘enjoy’. Biar anjing menggonggong, ludruk terus ngidung. Maka tidak mengherankan keterampilan membuat Syair Kidungan, Tahun 2012 Cak Sudariyono berhasil meraih Juara I Lomba Kidungan Jula Juli di Surabaya.

Pemilik Nama Dariyono Hadi Sudibyo, SH., Putra Bapak Kasemat dengan Ibu Suminah. Lahir Tanggal 8 Juli Tahun 1962 di Desa Sanggrahan Kota Batu.  Namun lebih lama dibesarkan di Pujon. Pendidikan yang sempat ditempuh adalah SD di Ngantang, SMP Negeri 1 Malang, SMA Petra Comboran Malang, dan Gelar Sarjana Hukum diperoleh dari salah satu universitas swasta di Malang.

Cak Sudariyono pensiun dari Lapas Lowokwaru Kota Malang, Tahun 2020 dan sampai sekarang tinggal di Jl. Barito 27 bersama istrinya Siti Kholifah, dan kedua putrinya yang telah menjadi sarjana. Putri pertama bernama: Emilia Hegoeta sudah menjadi Sarjana Komunikasi lulusan Universitas Negeri Malang (UM), dan putri kedua bernama: Arum Aprilia SE Menjadi Admin di PT Bentoel Malang.

Cak Sudaryono selama Bertugas di LP Lowokwaru di dapuk menjadi Pembina Narapidana (Napi), Karena Cak Sudar satu-satunya Sipir Penjara Yang memiliki keterampilan di bidang seni, Napi Lowokwaru diberi keterampilan membuat Keset dan Bermain Karawitan karena di LP Lowokwaru memiliki Gamelan Pelog Slendro, Pemberian Walikota Malang H. Susamto.

 



Reporter          : Marsam Hidayat
Editor              : Muhammad ‘Afaf Hasyimy

Posting Komentar untuk "Dagelan Ludruk Bergelar Sarjana Hukum Bekerja Sebagai Sipir LAPAS Lowokwaru Malang"