Cak Benu selalu tampil necis pada setiap kesempatan (Foto Ist.) |
DAMARIOTIMES - Jika melirik
dari daftar identitas yang tertera di Kartu Tanda
Penduduk ( KTP ). Pelawak ludruk
ini bernama Benu,
lahir 5 Desember 1948. Putra dari pasangan Pak Reso
Paiso dengan bu Suratemi, penduduk Desa Obalan Kecamatan Dampit Kabupaten Malang.
Cak Benu
mulai ngludruk
Tahun 1966, Pertama ikut ludruk Karya Tunggal ketuanya Komandan Koramil Dampit,
kemudian pindah ke Ludruk Karya Sakti dan Ludruk Arum Dalu, waktu itu Cak Benu masih Nandhak,
berdandan perempuan, dapuk Intay terkadang Juga memerankan mama Sampek. Dalam lakon kelasik yang berasal dari china. Cerita
romantik, cinta tak sampai ini sungguh sangat mengharukan.
Pada awal karier Cak Benu
dalam lingkungan ludruk menjadi tandhak. Karena suaranya kurang mendukung akhirnya alih peran menjadi pelawak. Sunguhpun menjadi pelawak juga masih belajar mencari
pengalaman di luar ludruk Malang, yaitu bergabung
ludruk Trisula Jakarta, Merdeka Jember, Suropati Pasuruan, Irama Budaya
Surabaya, Setelah merasa cukup memperoleh banyak ilmu, kembali ke Malang
bergabung Ludruk Wijaya Kusuma Unit III, dan Ludruk Armada Pimpinan Bagor Mustajab.
Cak Benu yang mempersunting Hanita
Sutriyani, wanita yang cantik dan
sangat setia mendampinginya dalam berbagai dinamika hidup selama ini sebagai
pelawak. Dari
kepiawaiannya di dunia seni pertunjukan tradisional itu, cak Benu merasa
bersyukur, bahkan
kenal dengan pejabat, bisa ke Jakarta,
Palembang, Bali dan Makasar. Semua itu berkat kecintaannya
terhadap profesinya sebagai seniman
ludruk.
Tahun 1990an Cak Benu terkenal sebagai pelawak poor (tukang ngidung) paling kreatif di Malang. Berkat ketekunan, Cak Benu juga mengalami
perkembangan. Hingga saat ini profesi sebagai pelawak juga mengalami kemajuan,
dan dapat digunakan untuk menyambung kehidupannya. Hal ini tentunya patut
disyukuri.
Cak Benu tampil sebagai pelawak di pagelaran wayang kulit (Foto Ist.) |
Cak Benu yang tetap setiap
sebagai dagelan (pelawak)
yang tinggal di Dampit ini
mendapat banyak pengalaman hidup. Utamanya ketika jadi
tukang ojek. Kehidupan ini memang
memiliki banyak misteri, karena dengan berberbagai dinamika hidup, orang dapat
menyadari bahwa hidup itu memang harus diperjuangkan. Pengalaman hidup ini
didapatkan dari petuah-petuah dari Mbah Sanut, dari beliau juga mendapatkan resep lawakan, dan kidungan
yang variatif dan komunikatif.
Editor : Harda Gumelar
Posting Komentar untuk "Cak Benu, Pelawak Ludruk yang Pernah Jadi Tukang Ojek Dinamika Hidup yang selalu disyukuri"