Gagal Merantau Dari Papua Pak Wantas Sukses Berjualan Pentol Di Kabupaten Tuban

DAMARIOTIMES - Jajanan tradisional yang biasa ditemukan di berbagai sudut kampung dan di sebrang jalan yang memiliki bahan dasar daging yang telah digiling dan dicampur dengan bahan-bahan lainnya. Pentol banyak dijual oleh pedagang kaki lima atau pedagang keliling yang masuk ke desa-desa. Biasanya pedangannya adalah para remaja laki-laki bahkan bapak-bapak pun menjualnya. Pentol sangat diminati banyak kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa juga menyukainya.


Pak Wantas Penjual Pentol (Foto: Ist)


Pedagang pentol yang berada di Jalan Raya Plumpang, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban tepatnya berada di depan indomaret Plumpang bernama bapak Wantas. Bapak Wantas adalah seorang kepala keluarga yang kini berusia 46 tahun dan beliau memiliki istri dan 2 orang anak. Bapak Wantas baru memulai usahanya dari tahun 2018 setelah berhenti merantau dari Papua. Bapak Wantas memiliki alasan untuk berjualan pentol untuk mendapatkan penghasilan sehingga mampu untuk menghidupi keluarga.

Pak Wan adalah panggilan akrabnya. Pak Wan mampu berjualan pentol dikarenakan lebih mudah dan memberikan keuntungan yang lebih banyak dari penjualan lainnya. Karena selama pak Wan merantau ke Papua beliau tidak mendapatkan hasil yang banyak, maka dari itu pak Wan membuka usaha kecil-kecilan ketika pulang ke jawa. Dengan modal sebesar Rp 300.000 dapat digunakan untuk membeli bahan-bahan seperti daging, tepung kanji, bihun dan lainnya. Untuk bahan sisanya biasanya pak Wan menggunakan bahan-bahan yang ada didapurnya sehingga tidak mengeluarkan biaya tambahan yang banyak. Untuk perlengkapan masak menggunakan alat dapur yang sehari-hari digunakan dirumah.

Bapak Wantas menggunakan gerobak sebagai perlengkapan dagangnya. Terdapat juga kompor, panci, lpg, mangkok, garpu dan sendok yang berada di dalam gerobaknya. Selain perlengkapan tersebut terdapat bahan yang sudah disiapkan pak Wan seperti kuah bakso, bihun rebus, daun bawang, bawang goreng, saos, kecap dan sambal. Dalam penyajiannya pak Wan biasanya mencapurkan semuanya ke dalam bungkus plastik sehingga dapat memudahkan pelanggan untuk mengonsumsinya. Dalam setiap penyajiannya terkadang berbeda-beda tergantung pembeli, karena setiap pembeli memiliki selera yang berbeda-beda.

Hari pertama pak Wantas berjualan memang merasa kurang diminati karena banyaknya penjual pentol yang ada di daerah Plumpang. Seiring berjalannya waktu pak Wantas mengeluarkan variasi baru mulai dari pentol puyuh, pentol mercon, pentol tahu, pentol urat, pentol krikil dan masih banyak lagi variasinya sehingga menarik perhatian pembeli. Dengan harga yang relatif murah dan tidak menguras kantong terdapat pembeli yang setiap hari datang. Pentol tersebut biasanya dijual perbiji mulai dari Rp 500 sampai Rp 5000  tergantung ukuran dan isi pentol. Dari semangatnya untuk membuat varian baru tersebut pak Wantas bisa balik modal dan bisa membuka 2 cabang baru di Plumpang.

 

 

Reporter : Naura Salsabilla
Editor     :Muhammad ‘Afaf Hasyimy

Posting Komentar untuk "Gagal Merantau Dari Papua Pak Wantas Sukses Berjualan Pentol Di Kabupaten Tuban"