DAMARIOTIMES - Cuaca panas yang sedang melanda Indonesia terutama di daerah pasirian cukup membuat tenggorokan masyarakat sekitar kering. Khusunya masyarakat yang rumahnya berada disekitar jalan raya utama pasirian pasti merasakan dahaga yang diakibatkan cuaca panas. Tak sedikit masyarakat yang mencari minuman dingin penyegar dahaga mereka, yang enak namun harga tetap terjangkau.
(Gambar: Ist) |
Ngomong-ngomong
tentang minuman dingin pasti tak luput dari yang Namanya es. Banyak variasi es
yang ada di daerah pasirian, dimulai dari es campur, es soda, es kelapa muda
dan masih banyak lagi. Salah satu es yang selalu dicari dan diminati masyarakat
pasirian yaitu es oyen. Es oyen adalah salah satu minuman khas Indonesia yang
mudah dicari diberbagai tempat atau daerah. di daerah pasirian juga terdapat
penjual es oyen yang cukup terkenal.
Penjual
es oyen yang Bernama Koko Hari Sugiarto ini sudah mulai berjualan sekitar 9
tahun, dari 2012 sampai dengan saat ini. Alasan dia memilih untuk menjual es
oyen ini yaitu untuk menghidupi keluarganya, apalagi didaerah pasirian pada
saat itu masih sedikit sekali penjual – penjual es campur seperti es oyen ini.
Selain itu modal yang dikeluarkan untuk berjualan tak begitu banyak sekitar +-
2.000.000,00 dari pembuatan gerobak es sampai dengan berbagai macam alat dan
bahan yang digunakan Ketika berjualan. Untuk alat yang digunakan yaitu: tempat
/ wadah isi an es, pemukul es batu, tempat es batu, mangkok, plastik, centong. Bahan:
jelly 3 rasa, rumput laut, Mutiara, gula cair, susu kental manis, es batu,
sirup, buah Nangka.
Bapak
koko menjualkan es dagangannya di pinggir jalan raya utama pasirian tepatnya
didepan kantor kecamatan pasirian. Es oyen pak koko cukup laris dan terkenal
didaerah pasirian selain rasanya yang enak dan segar tempat pak koko berjualan
juga sangat sering dilalui banyak orang terutama yang bekerja di kantor
kecamatan. Hamper tiap hari anggota kecamatan membeli es oyen pak koko
disela-sela kerja mereka.
Pak
koko mengatakan berjualan es oyen ini cukup membantu perekonomian keluarganya,
meskipun hasil dari berjualan setiap harinya yang tidak menentu. Ia mengatakan
hasilnya untuk setiap hari kurang lebih 80.000 itu sudah dapat menyekolahkan 2
anaknya dan menghidupi istri dan ibu mertuanya yang ikut tinggal dengan dia.
Apalagi saat pandemic covid sekarang ini hasil penjualannya menurun drastic,
pak koko berharap semoga ditaun-taun kedepan pandemi covid tidak terus
berlangsung agar mengembalikan ekonomi masyarakat kecil.
Reporter : Putri Tri
Wulandanni
Editor: Harda
Gumelar
Posting Komentar untuk "Es Oyen Pereda Dahaga Murah Namun Nikmat"