DAMARIOTIMES - Jajanan ringan yang ada di berbagai sudut-sudut kampung. Biasanya pedagangnya adalah ibu-ibu muda atau remaja yang sudah selesai sekolah. Jajanan ringan yang kini terus menjamur salah satunya adalah tahu walik, tapi juga ada yang menambah variasi jajanan lain yang diminati anak-anak dan remaja, namun seringkali ibu-ibu juga menyukainya.
Lapak dagangan tahu walik dan siomay mbak Ila (Foto: Ist) |
Pedagang tahu walik dan siomay di Kelurahan Batu Retno,
kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban yang baru merintis usaha adalah Mila Aprilia
Putri Nabila. Usahanya ini baru dirintis sekitar kurang lebih 3 bulan.
Keputusannya untuk merintis usaha ini dikarenakan masih sangat susah mencari
pekerjaan, karena pandemi COVID-19 yang melanda berbagai daerah di Indonesia,
termasuk di daerah Tuban.
Mbak Ila, panggilan akrap pedagang tahu walik dan siomay
di kelurahan Batu Retno ini merasa, bahwa usaha ini mampu dilakukan, sebab mbak
Ila sudah mempunyai pengalaman membantu orang tuanya. Daripada itu, setelah
tekatnya mantap, maka mbak Ila memutuskan untuk membuka usaha kecil-kecilan di
depan rumahnya. Hal ini juga dikarenakan oleh kebutuhan keluarga yang setiap
hari semakin mendesak, bahkan juga telah mempunya anak yang berusia 5 bulan. Sehingga
tekatnya berdagang tahu walik dan siomay menjadi semakin mantap.
Mbak Ila juga mengaku, bahwa membuka usaha jajanan ringan
ini memang tidak banyak membutuhkan modal. Waktu itu Mbak Ila mempunyai modal
dari sedikit tabungan, yang dapat digunakan untuk membeli bahan-bahan seperti
tahu, tepung terigu, daging, minyak goreng. Sedangkan peralatan memasak
menggunakan alat dapur yang sehari-hari digunakan di rumah.
Perlengkapan untuk berdagangnya, seperti meja dan almari
untuk menaruh dagangan dibantu oleh suaminya. Sehingga tampilan berdagang tahu
walik dan siomay sudah layak dan pantas untuk digelar. Bahkan halamannya yang
terbuka sangat strategis mengundang pembeli.
Hari-hari pertama pada waktu berdagang memang terasa
kurang diminati, mengingat jajanan di kampung memang sudah bervariasi. Setelah
beberapa tetangga mencoba, ternyata tahu walik dan utamanya siomay buatan mbak
Ila, diminati tetangganya. Apalagi dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu
cukup hanya Rp. 100/biji. Daripada itu, semangatnya untuk berdagang menjadi
bertambah. Sungguhpun hasilnya juga masih tidak terlalu banyak, tapi hal itu
dimaklumi karena modal yang digunakan juga tidak terlalu besar.
Editor : Muhammad ‘Afaf Hasyimy
Posting Komentar untuk "Dagang Tahu Walik Dan Siomay Tidak Butuh Bermodal Besar"