Temuan Perahu Cadik Nusantara

DAMARIOTIMES - Sebelum kedatangan bangsa Barat di Nusantara, pada awal abad XVI bangsa Indonesia sudah memiliki kemampuan membuat perahu Nusantara. Informasi dari portal berita National Geographic.  Telah ditemukan perahu Nusantara kuno di Desa lembur, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Provinsi Jambi. Sungguhpun kajian yang menganalis temuan tersebut di jurnal internasional belum ada.

Ilustrasi Perahu cadik Nusantara (Foto: Ist)

Perahu Nusantara kuno pada masa itu ada yang telah dibuat oleh orang Melayu di Jambi, yaitu Panjang 24 meter, dan lebar 5.5. meter. Tentu kapal yang menggunakan tenaga angin, layar. Teknologi tenaga angin, dalam menggerakan laju perahu Nusantara adalah teknik ‘cadik’ yaitu berfungsi sebagai menyeimbangkan badan perahu.

Merupakan perahu Nusantara yang berfungsi sebagai perniaga. Mengingat tradisi lisan di wilayah Sumatera tentang pelayaran perniagaan juga menjadi pengetahuan lokal masyarakat, seperti dongeng lisan Malin Kundang.  

Kenyataan tersebut sangat beralasan, bahwa bangsa Nusantara telah memiliki kemampuan dalam membuat perahu Nusantara, jauh sebelum ditemukan perahu Nusantara kuno di Desa Lebur. Kita dapat menyimak adanya relief perahu di Candi Borobudur, pada abad VIII. Jelas bangsa Indonesia telah memiliki perahu cadik Nusantara. Sehingga kemampuan perlayaran mengarungi Samudra Asia Tenggara, Oseania, dan Samudra Hindia.

Terlepas dari hal tersebut, pada abad ke XV bangsa-bangsa sudah secara intensif melakukan perniagaan internasional. Terutama melakukan perniagaan hasil bumi dan rempah-rempah, sementara dipedagang-pedagang bangsa barat juga membawa hasil produk kerajian, dan teknologi persenjataan. Mengingat diberbagai negara etnik di Nusantara mulai tumbuh saling mengintervensi satu sama lain. Oleh karena itu, perdanganan di Nusantara, baik yang dilakukan oleh perkumpulan atau oleh saudagar besar.

Perahu Nusantara menjadi bagian yang menciptakan hubungan internasional. Sehingga masyarakat diberbagai daerah dan juga negara-negara etnik di Nusantara tidak hanya sebagai konsumen, namun memiliki peran aktif dalam mengerakan perekonomian laut.

Reporter              : M. Sirojul Muniir
Editor                    : Robby Hidajat

Berbagi :