DAMARIOTIMES - 17 Agustus tidak hanya hari yang membangkitkan rasa empati seluruh bangsa Indonesia terhadap perjuangan mencapai kedaulatan sebagai bangsa yang merdeka. Hari yang sangat bersejarah ini secara turun-temurun telah diupayakan untuk mampu mengedukasi generasi muda, agar mereka tidak hanya hafal sejarah melalui buku-buku atau pelajaran sekolah.
Anak-anak lomba cabut koin pada buah jeruk (Foto: Ist) |
Damariotimes. Mendapatkan berita
yang ditulis Ayunda Ramdani Nichola dari Dusun Pasir Putih Desa Sukanegara
Kecamatan Belitang III Kabupaten Oku Timur Sumatera Selatan. Tanggal 16-18
Agustus menyelenggarakan aneka lomba 17 Agustusan yang diikuti oleh warga
dusun secara meriah.
Komunitas masyarakat ditingkat yang
paling bawah, yaitu Rukun Tetangga (RT) melalui karang tarunanya senantiasa
menyelenggarakan berbagai lomba 17 Agustusan. Umumnya pesertanya adalah
anak-anak mulai dari usia 5 tahun hingga 17 tahun, namun juga tidak ketinggalan
juga diselenggarakan lomba 17 Agustusan untuk orang dewasa; Ibu-Ibu atau Bapak-Bapak.
Lomba tarik tambang (Foto: Ist) |
Lomba
17 Agustusan yang diselenggarakan setiap daerah sangat bervariasi, ada yang
bersifat umum, seperti lomba olahraga. Lomba 17 Agustusan ini digemari oleh
para remaja, seperti lomba sepak bola plastik, atau lomba sepak bola
bapak-bapak menggunakan daster istrinya. Untuk mereka yang serius, panitia
seringkali menyelenggarakan lomba catur.
Lamba 17 Agustusan yang paling seru dan favorit adalah lomba balap karung dan tarik tambang, mulai dari remaja hingga orang dewasa sangat menyukai. Tidak kalah serunya, ada masyarakat yang tinggal dekat sungai atau empang (kolam) menyelenggarakan lomba 17 Agustusan adu pukul bantal, yang kalah tercebur kolam. Sementara yang ringan-ringan untuk lomba anak-anak disediakan lomba makan krupuk, lari kelereng, atau memasukan pensil dalam botol.
Lomba Balap karung (Foto: Ist) |
Dari
sekian lomba 17 Agustusan yang sungguh sangat menantang dan menguji semangat
mentalitas perjuangan adalah lomba panjat pinang. Lomba yang diikuti secara
beregu ini benar-benar menguji adrenalin, dan membuat pesertanya benar-benar
menunjukan sportivitas dan solidaritas yang tinggi. Orang yang kuat akan jadi
tumpuan orang yang kecil dan lincah, ketika sampai di atas dan dapat meraih
hadiah berupa barang-barang yang diikat menggantung. Maka pilihan yang diambil
adalah secara cermat dapat menghitung keuntungan dari jerih payah yang telah dilakukan.
Semakin berharga barang yang dapat diambil, maka seluruh tim akan merasakan
bagiannya. **NB: Kegiatan ini dilakukan sebelum pandemi covid-19
Reporter : Ayunda Ramdani Nichola (Sumatera Selatan)
Posting Komentar untuk "Menumbuhkan Mentalitas Perjuangan Pada Lomba 17 Agustusan"